Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gideon Sa'ar Tolak Tawaran Netanyahu, Enggan Gantikan Gallant Jadi Menhan Israel

Anggota Knesset Israel Gideon Sa'ar mengumumkan dirinya menolak tawaran Perdana Menteri Israel untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Gideon Sa'ar Tolak Tawaran Netanyahu, Enggan Gantikan Gallant Jadi Menhan Israel
X/Twitter
Anggota Knesset Israel Gideon Sa'ar. Anggota Knesset Israel Gideon Sa'ar mengumumkan dirinya menolak tawaran Perdana Menteri Israel untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Knesset Israel Gideon Sa'ar mengumumkan dirinya menolak tawaran Perdana Menteri Israel untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan Israel.

Dalam pidatonya pada hari Sabtu (21/9/2024), Sa'ar mengungkapkan alasan dirinya menolak tawaran Netanyahu.

Menurut Sa'ar, dengan meningkatnya situasi keamanan di Utara akhir-akhir ini, ia tidak ingin para pemimpin lembaga pertahanan beroperasi dengan ketidakpastian mengenai penggantian besar yang menghantui mereka untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Ia juga mengatakan periode yang tidak terbatas akan mengarah pada kampanye hasutan dan delegitimasi yang tidak terkendali terhadapnya, dikutip dari The Jerusalem Post.

Kemudian, Sa'ar mengatakan, tidaklah tepat jika di samping menteri pertahanan saat ini, Yoav Gallant, ada menteri pertahanan yang belum dilantik, yang menunggu untuk mengambil alih.

Meski begitu, ia berjanji akan tersebut memperkuat Israel.

"Saya akan selalu memperkuat Israel, tidak akan pernah menjadi salah satu pihak yang melemahkannya," tegas Sa'ar, dikutip dari The Times of Israel.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, media Israel menyebarkan informasi bahwa Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu berusaha memberhentikan Menteri Keamanan Yoav Gallant.

Alasan pemecatan Gallant lantaran menghalangi perluasan serangan ke Lebanon.

Media yang tidak disebutkan namanya tersebut, diketahui juga mengeklaim, bahwa Israel akan menggantikan posisi Gallant dengan Gideon Sa'ar dalam waktu satu jam.

Meski saat ini, Netanyahu dan Gallant sedang berselisih, PM Israel tersebut tidak membahas sama sekali terkait rencana pemecatan Gallant.

Sementara itu, Sa'ar yang dulu sempat bergabung dengan koalisi partai Likuid pada bulan Juli memberikan tanggapan atas rumor tersebut.

Baca juga: Disebut Akan Gantikan Yoav Gallant, Gideon Saar bersama Netanyahu Bakal Pilih Kepala Staf IDF Baru

Ketika ditanya pada saat itu, apakah ia bersedia menjabat sebagai menteri pertahanan di pemerintahan saat ini, Sa'ar tampak mengisyaratkan bahwa ia akan mempertimbangkan pilihan tersebut, dikutip dari The Times of Israel.

Namun dengan tegas ia tidak ingin terikat dalam permasalahan tersebut.

Sementara itu, partai Likuid menggarisbawahi bahwa pilihan yang ada dalam menggantikan Gallant adalah mengangkat Sa'ar sebagai menteri keamanan atau sebagai menteri luar negeri menggantikan Yisrael Katz yang akan menjadi menteri keamanan.

Menurut mereka, opsi pertama memiliki peluang yang jauh lebih tinggi.

Meski telah mendapat jawaban dari Sa'ar, partai Likuid menegaskan mereka masih menginginkan Sa'ar untuk memperluas pemerintahan.

Tidak hanya itu, partai Likuid juga menganggap menyingkirkan Gallant akan menyelesaikan masalah wajib militer dengan kaum Haredim (Yahudi ultra-Ortodoks), dikutip dari Al Mayadeen.

Para pejabat mengindikasikan bahwa pemerintah yakin pendekatan keamanan Sa'ar lebih dekat dengan sebagian besar komponen pemerintah dibandingkan dengan Gallant.

Namun laporan tersebut dibantah oleh Netanyahu.

Baca juga: Eks Bos Mossad: Netanyahu Lebih Pilih Balas Dendam Ketimbang Bebaskan Tawanan Israel di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah dengan tegas terkait perundingan dengan anggota parlemen oposisi Gideon Saar.

"Laporan tentang masalah negosiasi dengan Gideon Saar tidak benar," kata kantor Netanyahu, dikutip dari Al-Arabiya.

Sebagai informasi, Sa'ar, mantan anggota Partai Likud Netanyahu, adalah bagian dari pemerintahan darurat yang dibentuk pada awal perang di Jalur Gaza.

Namun ia mengundurkan diri pada bulan Maret setelah ia tidak dimasukkan dalam Kabinet Perang.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas