Iran Diklaim Terlibat dalam Pembelian Ribuan Pager Hizbullah yang Meledak, Muncul Pertanyaan Besar
Anggota dewan Iran menyebut negaranya terlibat dalam pembelian ribuan pager Hizbullah.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Ahmad Bakhshayesh Ardestani, seorang anggota dewan Iran, mengklaim negaranya terlibat dalam pembelian alat komunikasi pager yang meledak di Lebanon minggu lalu.
Ribuan pager itu digunakan oleh para pejuang Hizbullah. Namun, alat itu justru menjadi petaka karena meledak bersamaan.
"[Pasukan Iran] pastinya berperan dalam pembelian pager Hizbullah. Oleh karena itu, badan intelijen kita juga harus menyelidiki persoalan ini," kata Ardestani saat diwawancarai Iran Watch, dikutip dari News 18.
Pejabat yang menjadi anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Iran itu menyebut Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang tewas karena kecelakaan helikopter pada bulan Mei silam juga memiliki pager.
Di samping itu, salah satu pager juga dimiliki oleh Duta Besar Iran di Lebanon.
Meski demikian, pager yang digunakan oleh Raisi mungkin berbeda dengan pager yang digunakan pejuang Hizbullah.
Ardestani menyebut bisa jadi helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh setelah pager-nya meledak.
Akan tetapi, hasil penyelidikan final Iran beberapa waktu lalu menyebutkan helikopter itu mengalami kecelakaan karena faktor cuaca.
Teror ledakan pager di Lebanon menyebabkan setidaknya 37 orang tewas dan 3.000 lainnya terluka.
Hizbullah mengklaim serangan itu dilakukan oleh Israel. Awalnya Israel bungkam, tetapi kemudian membantah pihaknya menjadi dalang teror ledakan pager.
Ardestani mengakui Israel unggul dalam bidang teknologi, bahkan mendapat inspirasi dari film-film Hollywood.
Baca juga: Presiden Iran Raisi Ternyata Gunakan Pager, Bisa Jadi Helikopternya Jatuh karena Ledakan Pager
"Sebagai contoh, mengenai ledakan pager yang terjadi minggu lalu di Lebanon, mereka lebih dari 10 tahun lalu membuat film yang menceritakan ledakan alat komunikasi masyarakat," kata Ardestani, dikutip dari Didban Iran.
"Jadi, bukan tidak mungkin bahwa Israel akan menggunakan film Hollywood yang dibuat oleh Amerika dan terkadang lobi Zionis untuk operasi seperti itu," ujarnya.
Dia mengklaim peristiwa ledakan pager memunculkan kebingungan di antara para pejabat Hizbullah.