Tentara Israel Mulai Invasi Darat Tahap Kedua di Lebanon Selatan, Hizbullah Punya Keunggulan
Divisi ke-36 IDF adalah divisi lapis baja dan merupakan yang terbesar di antara formasi militer Israel. Tapi HIzbullah punya keunggulan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Israel Mulai Agresi Darat Tahap Kedua di Lebanon Selatan, Hizbullah Punya Keunggulan dari IDF
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) menyatakan telah memulai fase kedua operasi daratnya (ground invasion) di Lebanon selatan, Selasa (12/11/2024).
Menurut IDF invasi darat tahap kedua ini menuju garis pertahanan kedua Hizbullah, tulis laporan harian Israel Maariv melaporkan.
"Tentara Israel telah memulai fase kedua manuver darat di Lebanon selatan, dengan Divisi ke-36 maju menuju garis pertahanan kedua Hizbullah," kata laporan Maariv.
Baca juga: Rudal Hizbullah Merajalela di Israel, Divisi ke-36 IDF Mulai Memperdalam Agresi Darat di Lebanon
Divisi ke-36 adalah divisi lapis baja dan merupakan yang terbesar di antara formasi militer Israel.
Menurut harian itu, pasukan dari divisi tersebut terlibat dalam operasi baru di Lebanon selatan, termasuk Brigade Golani, Brigade Pasukan Terjun Payung, dan Brigade Lapis Baja ke-188, dengan teknisi tempur bekerja bersama mereka.
Surat kabar Israel mengatakan tujuan operasi ini adalah "untuk membubarkan formasi Hizbullah di wilayah tersebut dan memberikan tekanan pada Hizbullah terkait negosiasi penyelesaian politik di Lebanon."
Israel telah meningkatkan kampanye udaranya di Lebanon sejak akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi dari perang lintas perbatasan selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Hampir 3.300 orang tewas dan lebih dari 14.200 terluka dalam serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel pada 1 Oktober memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan dan kini memperluas invasi itu.
Keunggulan Hizbullah
Fakta di lapangan menunjukkan, sejak memulai operasi darat ke Lebanon per 1 Oktober, pasukan IDF terus berguguran meski lebih unggul dalam hal persenjataan dan teknologi perang.
Meskipun sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, terbunuh dalam sebuah pengeboman besar-besaran dan ratusan anggotanya terluka dalam sebuah serangan yang melibatkan alat komunikasi yang meledak, para analis menyatakan kalau kelompok tersebut tetap mampu memberikan perlawanan yang kuat di wilayah kekuasaannya sendiri.
“Hizbullah masih mampu menimbulkan masalah serius bagi pasukan penyerang mana pun, baik Israel maupun pasukan penyerang mana pun yang mungkin datang,” kata analis keamanan Ali Rizk kepada Anadolu.
Invasi Darat Untungkan Hizbullah