Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koizumi atau Ishiba Gantikan Fumio Kishida Jadi PM Jepang? Ini Analisis Profesor Universitas Tokyo

Siapa sosok PM yang akan menggantikan Fumio Kishida? Apakah Shinjiro Koizumi? atau Shigeru Ishiba?

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Koizumi atau Ishiba Gantikan Fumio Kishida Jadi PM Jepang? Ini Analisis Profesor Universitas Tokyo
Tribunnews.com/Richard Susilo
Dr. Yu Uchiyama, Professor University of Tokyo Graduate School of Arts and Sciences. Uchiyama mengatakan, ada kemungkinan Koizumi yang akan menjadi PM Jepang menggantikan Fumio Kishida.  

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumat (27/9/2024), Jepang akan dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) yang baru.

Siapa sosok PM yang akan menggantikan Fumio Kishida?

Apakah Shinjiro Koizumi? atau Shigeru Ishiba?

Dr Yu Uchiyama, Profesor University of Tokyo Graduate School of Arts and Sciences mengungkapkan analisisnya terkait sosok yang berpotensi menggantikan Fumio Kishida Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) sekaligus PM Jepang.

Baca juga: Kenapa PM Jepang Kishida Harus Mundur?

Dr Yu Uchiyama menyebut tak mudah menentukan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa saat ini.

"Memang tidak mudah menentukan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan sedang pemilu internal saat ini," papar Dr Yu UCHIYAMA kepada Tribunnews.com, Selasa (25/9/2024).

BERITA TERKAIT

Menurut Uchiyama, dari banyak calon hanya dua yang paling populer di masyarakat yaitu Shigeru Ishiba (67) dan Shinjiro Koizumi (43).

"Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing di tengah masyarakat Jepang. Sulit untuk melihat mana yang akan menjadi PM Jepang. Demikian pula Takaichi calon wanita yang nasionalis, bukan nol persen kemungkinannya menjadi PM Jepang. Bahkan popularitas di masyarakat Takaichi di peringkat ketiga," ujar dia.

Popularitas Ishiba 28 persen dan Koizumi 23%. Meskipun demikian bukan berarti Ishiba akan menang dalam pemilu LDP yang akan diumumkan Jumat mendatang.

"Pada tahun 2012, Ishiba menduduki peringkat pertama dan Abe berada di peringkat kedua (Ishiba memperoleh lebih banyak suara dari anggota akar rumput) di putaran pertama."

Baca juga: BREAKING NEWS: PM Jepang Fumio Kishida akan Mengundurkan Diri per Akhir September 2024

"Abe memenangkan putaran kedua. Di putaran kedua, suara anggota Parlemen lebih berpengaruh. Ada kemungkinan bahwa faksi-faksi akan memberikan pengaruh sampai tingkat tertentu," jelas Uchiyama.

Uchiyama mengatakan, ada kemungkinan Koizumi yang akan menjadi PM Jepang mendatang. 

Shinjiro Koizumi lahir 14 Mei 1981 di Yokosuka Prefektur Kanagawa.

Namun masyarakat dan beberapa politisi melihat Koizumi pernah berbuat kesalahan dalam suatu forum internasional di masa lalu sehingga diragukan kemampuannya di bidang internasional.

PM Jepang Fumio Kishida yang mengumnumkan  Rabu ini (14/8/2024) akan mengundurkan diri akhir September 2024.
PM Jepang Fumio Kishida yang mengumnumkan Rabu ini (14/8/2024) akan mengundurkan diri akhir September 2024. (Tribunnews.com/Foto Richard Susilo)

"Frase andalannya adalah “reformasi politik.” dan dia berusaha membubarkan majelis rendah secepatnya. Penghapusan “biaya kegiatan kebijakan” yang dibayarkan partai kepada anggota Diet-nya jadi target Koizumi," papar Uchiyama.

Kemudian Koizumi berencana akan mengajukan RUU ke Diet pada tahun 2025 yang melonggarkan peraturan tentang pemecatan pekerja.

"Koizumi juga akan mengajukan RUU ke Diet yang mengizinkan pasangan menikah memiliki nama keluarga terpisah. Demikian pula penghapusan apa yang disebut “tembok pendapatan” yang menyebabkan pendapatan seseorang menurun meskipun bekerja lebih lama."

Sedangkan Shigeru Ishiba dipastikan Uchiyama akan menekankan anggaran pertahanan Jepang.

"Slogannya adalah “Keselamatan dan keamanan bagi semua orang.” Dia berencana menaikkan upah minimum menjadi 1500 yen rata-rata di seluruh Jepang pada pertengahan 2020-an," papar Uchiyama.

Merevitalisasi daerah dengan memanfaatkan teknologi digital generasi berikutnya. 

Kemudian juga pembentukan “Kementerian Bencana” untuk mempersiapkan bencana besar.

Menjamin keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir semaksimal mungkin, dan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga panas bumi.

Ishiba juga akan membangun sistem keamanan multilateral seperti “NATO versi Asia.”

Ishiba juga akan mengamandemen Pasal 9 Konstitusi untuk memasukkan istilah “Tentara Pertahanan Nasional” dan bukan lagi Pasukan Bela Diri Jepang.

"Anggaran pertahanan tentu akan menjadi perhatian besar Ishiba yang akan menaikkan tinggi nantinya," kata dia.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas