Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-945: Trump Tak Akan Temui Zelensky
Pejabat di tim kampanye Trump mengatakan calon dari Partai Republik itu tidak akan bertemu minggu ini dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenky.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-845, Rabu (25/9/2024).
Seorang pejabat di tim kampanye Trump mengatakan calon dari Partai Republik itu tidak akan bertemu minggu ini dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy saat ia berada di Amerika.
"Tidak ada pertemuan yang dijadwalkan antara keduanya," kata pejabat itu kepada Associated Press, meskipun ada pernyataan dari pejabat Ukraina minggu lalu yang mengatakan Zelenskyy telah berencana untuk bertemu dengan mantan presiden itu.
Selengkapnya, inilah peristiwa lainnya.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-945:
1. Biden Desak PBB Terus Dukung Kyiv
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendesak PBB untuk terus mendukung Kyiv sampai kemenangan.
Ia mengatakan invasi skala penuh Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Ukraina telah gagal.
“Perang Putin telah gagal pada tujuan intinya. Ia bermaksud menghancurkan Ukraina, tetapi Ukraina masih bebas,” kata Biden dalam pidato terakhirnya sebagai presiden di majelis umum PBB, Selasa (24/9/2024).
Ia mengatakan perang telah menyebabkan penataan ulang strategis yang memperkuat NATO dan membawa dua negara baru, Finlandia dan Swedia, ke dalam pakta keamanan.
“Kita tidak boleh lelah,” katanya, saat Zelenskyy memperhatikan.
“Kita tidak bisa berpaling. Kita tidak akan menghentikan dukungan kita untuk Ukraina. Tidak sampai Ukraina memenangkan perdamaian yang adil dan abadi.”
2. AS Kirim Bom Cluster ke Ukraina
AS akan mengirim Ukraina sejumlah bom cluster jarak menengah yang tidak disebutkan jumlahnya dan serangkaian roket, artileri, dan kendaraan lapis baja dalam paket bantuan militer senilai total sekitar $375 juta, kata pejabat AS pada hari Selasa (24/9/2024).
Pengumuman yang diharapkan itu muncul saat para pemimpin dunia bertemu di majelis umum PBB.
Paket senjata terbaru, yang disediakan melalui kewenangan penarikan pasukan presiden, adalah salah satu yang terbesar yang disetujui baru-baru ini dan akan mengambil stok dari rak-rak Pentagon untuk mengirimkan senjata lebih cepat ke Ukraina.
Termasuk paket terbaru ini, AS telah memberikan lebih dari $56,2 miliar dalam bantuan keamanan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi.