Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buldoser Israel Rusak Jalan dan Saluran Pembuangan di Kota-kota Tepi Barat

Buldoser militer Israel menghancurkan jalan, sistem pembuangan limbah, dan bisnis di dua kota di Tepi Barat

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Buldoser Israel Rusak Jalan dan Saluran Pembuangan di Kota-kota Tepi Barat
AFP/ZAIN JAAFAR
Kendaraan militer Israel dikerahkan selama operasi pembongkaran rumah di desa Palestina Kafr Dan, sebelah barat Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 September 2024. (Photo by Zain JAAFAR / AFP) 

Internet, listrik, dan saluran telepon terputus di beberapa daerah. Saluran pembuangan air limbah dan air juga terputus, sehingga sekitar 80 persen wilayah Jenin tidak memiliki air bersih.

Matar mengatakan “serangan yang tiada henti” membuat perbaikan infrastruktur menjadi mustahil karena kerusakan terjadi lebih cepat.

Buldoser Israel juga merusak dan menghancurkan bisnis di Tulkarem dan Jenin.

Rami Kmail, 35, mengatakan kepada NYT bahwa tokonya telah dirusak dalam 10 serangan terpisah oleh Israel sejak 7 Oktober, yang membuatnya mengeluarkan biaya hingga $20.000 untuk perbaikan setiap kali.

Rami Kmail bersikukuh dia kehabisan uang untuk memperbaiki kerusakan berulang kali.

"Kami merasa seperti menjadi sasaran. Itu sangat jelas — ada upaya yang disengaja untuk menghancurkan bisnis," katanya. "Mereka pikir mereka memberi pelajaran kepada orang-orang. Pesan tentara adalah: Tidak seorang pun bisa lolos dari ini tanpa dihukum."

Buldoser Israel juga menghancurkan fasad sebuah toko perhiasan.

BERITA REKOMENDASI

"Saya rasa kami kehilangan segalanya," kata pemilik yang tidak mau disebutkan namanya itu. Ketika ditanya apakah ia akan membuka kembali usahanya, ia berkata, "Saya tidak tahu apakah kami akan mampu. Untuk saat ini, hanya Tuhan yang tahu."

Tentara Israel juga memasang dan meledakkan bahan peledak di toko di lantai dasar rumah keluarga Kinwa, yang memiliki bisnis penjualan tabung gas.

“Setiap malam, kami pindah dan mencari orang lain untuk tinggal bersama,” kata Ayman Al-Kinwa, yang mengelola bisnis keluarga tersebut. “Dulu kami tinggal di rumah yang besar, tetapi sekarang kami tersebar.”


SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas