Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Keluarga dalam Foto Ini Tewas Dibom Israel di Rumahnya, Lebanon

Insinyur muda  Lebanon  ini sudah mengatur persiapan pernikahan dengan membeli gaun pengantin.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Satu Keluarga dalam Foto Ini Tewas Dibom Israel di Rumahnya, Lebanon
Reuters/HO
Satu keluarga Lebanon dalam foto ini dikabarkan tewas dibom Israel pada Senin (23/9/2024) lalu. Termasuk satu dari mereka pengantin baru. 

 

TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Maya Gharib rencananya akan menikah bulan depan.

Insinyur muda  Lebanon  ini sudah mengatur persiapan pernikahan dengan membeli gaun pengantin.

Namun naas terjadi.

Pada  Senin (23/9/2024) lalu, Gharib yang berusia 23 tahun, tewas dibom Israel.

Dia tewas bersama kedua saudara perempuannya dan orang tua mereka dalam dalam serangan Israel di rumah mereka di pinggiran kota selatan Tyre, Lebanon.

Saudara laki-laki Gharib, Reda, satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup menceritakan kisah tragis itu.

Berita Rekomendasi

Israel beralasan erangan hari Senin itu menargetkan senjata Hizbullah. 

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan tersebut menewaskan lebih dari 550 orang, termasuk sedikitnya 50 anak-anak dan 98 wanita, dalam hari paling berdarah di Lebanon sejak berakhirnya Perang Saudara 1975-90.

Tangkapan layar yang dibagikan kepada Reuters menunjukkan pesan yang dikirim oleh seorang kerabat ke toko pakaian tersebut setelah keluarga Gharib meninggal.

 "Pengantin wanita telah menjadi martir."

"Mereka hanya duduk di rumah, lalu rumahnya menjadi sasaran," kata Reda Gharib, yang pindah ke Senegal tahun lalu untuk bekerja, kepada Reuters melalui panggilan telepon.

Satu keluarga Lebanon dalam foto ini dikabarkan tewas dibom Israel pada Senin  (23/9/2024) lalu. Termasuk satu dari mereka pengantin baru.
Satu keluarga Lebanon dalam foto ini dikabarkan tewas dibom Israel pada Senin (23/9/2024) lalu. Termasuk satu dari mereka pengantin baru. (Reuters/HO)

Keluarga tersebut dimakamkan dengan upacara pemakaman yang tergesa-gesa keesokan harinya, dengan hanya sedikit orang yang hadir karena adanya ancaman serangan.

Reda tidak dapat terbang karena sebagian besar penerbangan telah dibatalkan di tengah serangan Israel dan tembakan roket dari Hizbullah yang terus berlanjut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas