Tentara Israel Siap Invasi Darat ke Lebanon, Pemukim Israel Terluka Akibat Roket Hizbullah
"Kami telah memasuki fase lain dari operasi ini, kami harus benar-benar siap menghadapi manuver darat dan aksi masuk," kata Komando Utara Israel.
Editor: Muhammad Barir
Tentara Israel Siap Invasi Darat ke Lebanon, Pemukim Israel Terluka Akibat Roket Hizbullah
TRIBUNNEWS.COM- Setidaknya dua pemukim Israel terluka pada tanggal 25 September, satu di antaranya dalam kondisi serius, selama serangan roket Hizbullah di pemukiman Saar di Galilea barat.
Media berita berbahasa Ibrani, Channel 12, melaporkan bahwa dua pemukim Israel sedang melakukan pekerjaan renovasi ketika sirene mulai berbunyi.
Tentara Israel mengatakan 30 roket diluncurkan dari Lebanon menuju Galilea barat.
"Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, para pejuang Perlawanan Islam mengebom pemukiman Sa'ar dengan rentetan roket pada hari Rabu 25/9/2024," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada Rabu sore, yang menandai operasi kelimanya hari itu.
Beberapa menit kemudian, Hizbullah mengumumkan serangan roket terhadap pemukiman Kiryat Motzkin di wilayah Haifa.
Sebelumnya pada hari Rabu, kelompok perlawanan Lebanon menembakkan rentetan roket ke wilayah Galilea dan Haifa.
Operasi itu terjadi saat jet-jet tempur Israel melanjutkan serangan membabi buta di Lebanon pada 25 September dan saat Tel Aviv memperingatkan bahwa operasi darat di Lebanon selatan akan segera terjadi.
"Kami telah memasuki fase lain dari operasi ini, kami harus benar-benar siap menghadapi manuver darat dan aksi masuk," kata Komando Utara Angkatan Darat Israel yang dipimpin oleh Ori Gordin pada hari Rabu.
Gordin sebelumnya menyerukan serangan darat ke Lebanon yang bertujuan untuk membangun zona penyangga di negara itu, mendorong Hizbullah ke belakang sungai Litani, dan mengamankan kembalinya puluhan ribu warga Israel yang dievakuasi dari pemukiman utara Israel sejak dimulainya perang.
The Economist melaporkan pada tanggal 22 September, mengutip sumber militer, bahwa Israel berencana melakukan invasi darat ke Lebanon tetapi masih belum siap, karena Tel Aviv saat ini tidak memiliki pasukan untuk operasi semacam itu meskipun telah dilakukan penempatan ulang baru-baru ini.
"Saya katakan kepada Netanyahu dan Gallant, kalian tidak akan dapat mengembalikan [para pemukim] ke utara," kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidatonya minggu lalu.
Mencoba memasuki Lebanon dengan pasukan darat dan berupaya menciptakan zona penyangga akan menjadi "neraka" bagi pasukan Tel Aviv, tambah Nasrallah.
Mengacu pada Komando Utara Israel, Nasrallah berkata, “Si idiot ini, komandan wilayah utara di pasukan musuh, mengusulkan pembentukan sabuk keamanan … Kami berharap mereka akan memasuki tanah kami, kami menyambut ini … karena … kami akan memiliki kesempatan bersejarah yang … akan memiliki efek besar pada pertempuran ini.”
“Apa yang Anda lakukan akan meningkatkan jumlah pengungsi di sana,” katanya.
SUMBER: THE CRADLE