Reaksi Dunia atas Tewasnya Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Irak: Zionis Sudah Kelewatan
Berikut beberapa reaksi atas pembunuhan pemimpin Hizbullah oleh serangan udara Israel di dekat ibu kota Beirut.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di dekat ibu kota Beirut pada hari Jumat (27/9/2024) menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Kabar tewasnya Nasrallah dikonfirmasi oleh Hizbullah pada Sabtu (28/9/2024).
"Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang agung dan syahid abadi yang dipimpinnya selama sekitar 30 tahun," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The New Arab.
Penyataan Hizbullah ini baru dikonfirmasi beberapa jam setelah klaim Israel.
Meski begitu, Hizbullah berjanji tetap akan melanjutkan perang suci melawan musuh dan mendukung Palestina.
Hasan Nasrallah merupakan pemimpin Hizbullah yang jarang tampil di depan publik sejak tahun 2006.
Nasrallah dipilih menjadi pemimpin Hizbullah pada tahun 1992.
Saat itu, ia menggantikan Abbas Al Musawi yang tewas akibat helikopter tempur Israel.
Berikut beberapa reaksi atas pembunuhan Nasrallah:
1. Hamas
Hamas mengutuk keras atas pembunuhan Nasrallah oleh serangan udara Israel.
Menurut Hamas, apa yang dilakukan Israel adalah tindakan pengecut.
Baca juga: Lebanon Umumkan 3 Hari Berkabung atas Pembunuhan Pemimpin Hizbullah Nasrallah oleh Serangan Israel
“Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi biadab Zionis dan penargetan terhadap bangunan-bangunan perumahan ini,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Hamas menegaskan bahwa kematian Nasrallah tidak akan menghancurkan solidaritas mereka terhadap Hizbullah.
“Menghadapi kejahatan dan pembantaian Zionis ini, kami memperbarui solidaritas mutlak kami dan bersatu dengan saudara-saudara di Hizbullah dan perlawanan Islam di Lebanon,” kata Hamas.
2. Fatah
Gerakan Fatah Palestina menyampaikan belasungkawa atas tewasnya Nasrallah.
Ia berjanji akan terus mendukung Hizbullah.
"Kami menekankan hubungan historis antara rakyat Lebanon dan perlawanan mereka terhadap Palestina," kata Fatah.
3. Houthi Yaman
Pemberontak Houthi Yaman mengatakan pembunuhan Nasrallah akan membuat solidaritas mereka terhadap Hizbullah akan semakin erat.
“Kematian Hassan Nasrallah akan meningkatkan api pengorbanan, panasnya antusiasme, dan kekuatan tekad,” kata dewan pimpinan Houthi.
Houthi berjanji akan terus menyerang Israel untuk membalaskan dendamnya.
"Kami berjanji untuk mencapai “kemenangan dan kehancuran musuh Israel," tegasnya.
4. Irak
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengutuk serangan udara Israel yang menewaskan Nasrallah.
Sudani menganggap serangan ini adalah tindakan yang memalukan.
Tidak hanya itu, pembunuham ini menunjukkan entitas Zionis yang sesungguhnya.
"Zionis telah melewati batas merah," kata PM Irak.
Dengan kabar duka ini, Irak mengumumkan masa berkabung 3 hari.
"Seorang martir di jalan kebenaran dan mengumumkan masa berkabung selama tiga hari," katanya.
5. Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutuk keras Israel atas pembunuhan terhadap Nasrallah.
Pezeshkian menekankan bahwa ini tidak akan mempengaruhi tekad dan solidaritas perlawanan.
"Pembunuhan Nasrallah hanya akan semakin memperkuat perlawanan," katanya.
Sementara pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari ebrkabung atas tewasnya Nasrallah.
Ia meminta kepada seluruh umat Muslim untuk bangkit melawan Israel dan membalaskan dendam mereka atas kematian Nasrallah.
"Darah Nasrallah tidak akan luput dari pembalasan," kata Khamenei.
“Nasib kawasan ini akan ditentukan oleh perlawanan dengan Hezbollah sebagai pemimpinnya,” tambahnya.
6. Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan Israel ini.
Menurut Erdogan, apa yang dilakukan Israel adalah bagian dari genosida, pendudukan dan invasi.
Erdogan menyampaikan belasungkawa dan berjanji akan terus bersama rakyat Lebanon.
"Turki berdiri bersama rakyat Lebanon dan pemerintahnya, menyampaikan belasungkawa bagi mereka yang tewas dalam serangan Israel, seraya mengatakan dunia Muslim harus menunjukkan sikap yang lebih tegas," katanya.
7. Amerika Serikat
Presiden AS Joe Biden menganggap pembunuhan Nasrallah sebagai "ukuran keadilan bagi banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon.”
Dengan tegas, Biden terus mendukung Israel.
"Ini hak Israel untuk membela diri terhadap Hizbullah, Hamas, Houthi, dan kelompok teroris lain yang didukung Iran," tegas Biden.
8. Perancis
Kementerian Luar Negeri dan Eropa Prancis mengaku pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas Lebanon untuk mencegah konflik berkelanjutan.
Seorang politikus sayap kiri Prancis dan mantan Anggota Parlemen Eropa, Jean-Luc Melenchon mengatakan bahwa Netanyahu akan terus melancarkan invasi di Lebanon.
“Prancis tidak lagi diperhitungkan di lapangan. Kejahatan Netanyahu akan terus berlanjut karena mereka tidak dihukum. Bahayanya sangat besar bagi kawasan dan dunia," katanya melalui postingan di X.
9. Jerman
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan bahwa Lebanon sedang dalam situasi yang sangat berbahaya.
“Situasi ini menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas di kawasan, dan stabilitas Lebanon, dan ini tidak akan pernah menguntungkan keamanan dan kepentingan Israel,” tulis Baerbock di X.
10. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan ia sangat prihatin atas kejadian ini.
Ia mendesak Israel untuk menghentikan eksalasi yang terus menargetkan Lebanon.
"Siklus kekerasan ini harus dihentikan sekarang, dan semua pihak harus mundur dari jurang. Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan juga wilayah yang lebih luas, tidak mampu menanggung perang habis-habisan," kata Guterres.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hasan Nasrallah