Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Iran Serang Israel, Luncurkan Puluhan Rudal Balistik ke Tel Aviv

Iran dilaporkan telah meluncurkan rudal ke Israel pada hari Selasa (1/10/2024) waktu setempat

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in BREAKING NEWS: Iran Serang Israel, Luncurkan Puluhan Rudal Balistik ke Tel Aviv
Ist
Iran dilaporkan telah meluncurkan rudal ke Israel pada hari Selasa (1/10/2024) waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Iran dilaporkan telah meluncurkan rudal ke Israel pada hari Selasa (1/10/2024) waktu setempat, hanya empat hari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan pemimpin gerakan Hizbullah yang didukung Iran, Hassan Nasrallah.

Serangan ini bahkan lebih cepat dari peringatan pejabat Amerika Serikat yang mengatakan Iran akan menyerang dalam beberapa jam ke depan.

Militer Israel mengunggah di X pada pukul 7:35 malam waktu setempat yang mendesak "semua warga sipil Israel [untuk pergi ke] tempat perlindungan bom saat roket dari Iran ditembakkan ke Israel."

Ini adalah kedua kalinya Iran melancarkan serangan terhadap Israel dalam waktu kurang dari enam bulan.

Belum ada laporan resmi soal dampak serangan Iran ini. Hanya sejumlah pegiat media sosial melaporkan terjadi beberapa ledakan di Tel Aviv.

Sebelumnya, Pejabat Gedung Putih telah memperingatkan bahwa Iran "segera" berencana untuk menyerang Israel dalam serangan rudal balistik, sehari setelah Israel mengatakan telah meluncurkan serangan darat terbatas terhadap Hizbullah di Lebanon.

"Amerika Serikat memiliki indikasi bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk segera meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel," kata seorang pejabat senior Gedung Putih pada Selasa sore dalam sambutan yang disiarkan oleh kantor berita AS dan Eropa.

BERITA REKOMENDASI

Di sisi lain, Teheran telah bersumpah untuk membalas Israel atas serangkaian serangan terhadap Iran dan milisi yang didukungnya di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah.

"Kami secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk membela Israel terhadap serangan ini," kata pejabat AS itu dalam sebuah pernyataan, memperingatkan bahwa tindakan seperti itu "akan membawa konsekuensi yang parah bagi Iran".

Amerika menyatakan, jika benar-benar terjadi, serangan itu bisa sama besarnya atau lebih besar dari salvo rudal dan amunisi yang berkeliaran, atau pesawat tanpa awak yang meledak, yang diluncurkan Iran ke Israel pada bulan April, kata pejabat Gedung Putih.

Dalam serangan langsung pertamanya terhadap Israel, Iran meluncurkan 170 pesawat nirawak, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik dalam serangan pada bulan April, kata seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel saat itu. Sebagian besar berhasil dijatuhkan oleh Israel dan sekutunya sebelum mengenai sasaran mereka.

Juru bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan AS telah memperingatkan Israel tentang serangan yang akan datang dan bahwa pasukan Israel berada dalam "kesiapan tertinggi mereka - ofensif dan defensif".

Mengacu pada serangan April, ia berkata: "Kami telah menangani ancaman ini di masa lalu, dan kami akan menanganinya sekarang."

Ia menambahkan: "Serangan Iran terhadap negara Israel akan memiliki konsekuensi. Kami memiliki rencana dan kemampuan."

Serangan potensial tersebut akan meningkatkan kekhawatiran bahwa meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut dapat berubah menjadi perang antara Israel dan Iran.

Pada Selasa malam, kedutaan AS meminta semua karyawannya dan keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

“Kedutaan AS di Yerusalem mengingatkan warga AS tentang perlunya kehati-hatian dan peningkatan kewaspadaan keamanan pribadi karena insiden keamanan, termasuk tembakan mortir dan roket serta intrusi sistem pesawat nirawak, sering terjadi tanpa peringatan,” bunyi peringatan tersebut.

“Lingkungan keamanan tetap kompleks dan dapat berubah dengan cepat tergantung pada situasi politik dan kejadian terkini,” lanjutnya.

“Menanggapi insiden keamanan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, kedutaan AS dapat lebih membatasi atau melarang karyawan pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk bepergian ke wilayah tertentu di Israel (termasuk Kota Tua Yerusalem) dan Tepi Barat.”

Israel memulai serangannya ke Lebanon selatan, yang disebutnya Operasi Panah Utara, pada Senin malam dengan rentetan penembakan di perbatasan.

Serangan darat tersebut menandai pertama kalinya pasukan Israel melancarkan operasi berkelanjutan di Lebanon sejak 2006, ketika kedua negara menandatangani kesepakatan damai yang mengakhiri perang 34 hari antara Israel dan milisi Syiah Hizbullah, yang mendominasi sebagian besar wilayah Lebanon selatan.

Ledakan

Ledakan terdengar di seluru Israel. Beberapa tempat yang dilaporkan terdampak roket adalah Tel Aviv, area dekat Laut Mati, dan di wilayah Sharon.

Magen David Adom atau dinas pelayanan kesehatan darurat berujar belum ada laporan korban luka.

Gelombang kedua serangan rudal itu melewati langit di atas Kota Amman, Yordania. Langit Yordania tampak terang ketika rudal lewat.

Sementara itu, Menteri Keamanan Israel Bezalel Smotrich mengecam serangan Iran itu.

“Seperti Gaza, Hizbullah, dan negara Lebanon, Iran akan menyesali momen ini,” kata Smotrich.

Adapun Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan negaranya siap melindungi Israel dari serangan rudal Iran.

“Kami berdiskusi bagaiman AS siap membantu Israel membela diri dari serangan itu, dan melindungi personel AS di kawasan itu,” kata Biden di X.

Adapun media pemerintah Iran akan segera mengeluarkan pernyataan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas