Aksi Protes di Pabrik Samsung Meluas, Polisi Tahan 600 Pekerja
Kepolisian India menahan sekitar 600 pekerja Samsung Electronics dan anggota serikat pekerja karena mengorganisir aksi protes jalanan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, CHENNAI - Aksi protes karyawan Samsung menuntut kenaikan upah meluas di Chennai, India, hari Selasa, 1 Oktober 2024.
Kepolisian India menahan sekitar 600 pekerja Samsung Electronics dan anggota serikat pekerja karena mengorganisir aksi protes jalanan.
Aksi mogok kerja yang mereka lancarkan di pabrik peralatan rumah tangga asal Korea Selatan tersebut di negara bagian Tamil Nadu tersebut terus berkepanjangan dan kini memasuki minggu keempat.
Para pekerja Samsung menuntut kenaikan upah bulanan dari 300 dolar AS atau sekitar Rp 4,63 juta menjadi 430 dolar AS atau sekitar Rp 6,64 juta per bulan.
Aksi mogok kerja ini dilancarkan oleh lebih dari 1.000 pekerja Samsung dan menyebabkan aktivitas produksi di pabrik Samsung di Chennai terganggu,
Para buruh menggelar protes di tenda darurat di dekat pabrik di pinggiran kota Chennai sejak 9 September 2024.
Pekerja menuntut upah yang lebih tinggi dan pengakuan serikat pekerja di pabrik tersebut, yang menyumbang sekitar sepertiga dari pendapatan tahunan Samsung di India.
Charles Sam Rajadurai, seorang pejabat senior kepolisian negara bagian, mengatakan karyawan Samsung dan pekerja yang terkait dengan kelompok buruh CITU, yang memimpin protes, ditahan karena demonstrasi mereka di dekat Chennai merepotkan masyarakat.
“Mereka ditahan di empat ruang pernikahan,” katanya.
Penjaga keamanan berdiri di luar fasilitas Samsung selama pemogokan pekerja pabrik yang menuntut upah lebih tinggi di Sriperumbudur, dekat kota Chennai, India, pada 16 September 2024. (Foto: Reuters)
Protes ini membayangi upaya Perdana Menteri India Narendra Modi yang mendorong agar investor asing di India melakukan “Make in India.”
Untuk diketahui, aksi mogok kerja pekerja Samsung ini merupakan aksi mogok terbesar di India dalam beberapa tahun terakhir.
Ancam PHK Para Peserta Aksi Mogok Kerja
Samsung mengatakan para pekerja yang terlibat aksi mogok kerja di perusahannya berisiko kehilangan pekerjaan.
Samsung tidak menanggapi permintaan konfirmasi oleh media.
Sebelumnya disebutkan bahwa gaji bulanan rata-rata pekerja penuh waktu di pabrik tersebut hampir dua kali lipat gaji pekerja serupa di wilayah tersebut, dan pihaknya terbuka untuk berinteraksi dengan para pekerja dan menyelesaikan masalah tersebut.
Baca juga: Warga Israel Demo dan Mogok Kerja Massal, Disebut Bisa Beri Tekanan pada Pemerintahan Netanyahu
CITU menyatakan, para pekerja Samsung memperoleh penghasilan rata-rata 25.000 rupee atau sekitar 300 dolar AS per bulan dan dalam aksi demo ini mereka menuntut kenaikan gaji menjadi 36.000 rupee per bulan yang ingin direalisasikan dalam tiga tahun ke depan.
Sumber: Bangkok Post