Kebakaran Bus di Thailand Tewaskan 22 Siswa dan 3 Guru, Pemilik PO Sebut Unit Sudah Sesuai Standar
Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Shinbut Tour yang unitnya disewa dalam kecelakaan tersebut mengaku instalasi gas di bus sudah sesuai standar
Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Publik Thailand tengah digemparkan dengan berita kebakaran besar yang melanda sebuah bus yang mengangkut penumpang study tour dari Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam yang berlokasi di utara Provinsi Uthai Thani.
Suasana gembira study tour tersebut berubah menjadi tragedi yang mencekam setelah bus yang mengangkut 44 siswa dan guru tersebut mengalami kebakaran pada Selasa (1/10/2024).
Diperkirakan setidaknya 25 orang kehilangan nyawa akibat kebakaran ini yang terdiri dari 22 siswa dan 3 guru.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra seperti dilaporkan oleh AFP mengonfirmasi adanya korban jiwa dalam kejadian tersebut dan menyampaikan duka cita kepada keluarga yang terkena dampak.
Terkait kebakaran yang melanda bus tersebut, pemilik Perusahaan Otobus (PO) Shinbut Tour yang unitnya disewa dalam kecelakaan tersebut pun buka suara.
Pemilik perusahaan bus yang terbakar, bersama pengacaranya, bertemu dengan penyelidik dan mengonfirmasi bahwa instalasi Natural Gas Vehicle (NGV) yang dipasang di busnya tersebut sudah sesuai standar.
Pernyataan tersebut sekaligus membantah tudingan publik yang menyebut kebakaran di bus terjadi karena kebocoran pada NGV.
Hal ini diutarakan oleh Atthaphon Ruangsan, selaku pengacara yang ditunjuk sebagai kuasa hukum PO Shinbut Tour, perusahaan yang mengoperasikan bus tersebut,.
Dalam keterangan pers yang disampaikan di Polsek Khok Kut, Athaphon juga menyampaikan bahwa ia mewakili segenap karyawan Shinbut Tour menyampaikan rasa duka cita atas insiden ini.
"Tidak ada satu orang pun yang menginginkan kejadian ini terjadi karena hal ini menyebabkan trauma bagi generasi muda Thailand," ungkap Atthaphon.
Dikutip dari Thairath, Athapon juga menjelaskan bahwa pihak Shinbut Tour siap berkordinasi dengan aparat berwajib atau penyelidik guna mencaritahu penyebab tragedi tersebut.
Baca juga: Foto-foto Pilu Terbakarnya Bus Pariwisata yang Tewaskan 20 Siswa dan 3 Guru Pengasuh di Thailand
Pihak Shinbut Tour selaku operator juga telah memberikan segala informasi terkait kendaraan dan pengemudi kepada penyelidik dari Polsek Khok Kut.
Selain berkordinasi dengan penyelidik, Shinbut Tour juga siap bertanggungjawab untuk memberikan perawatan, kompensasi dalam aspek sipil dan komersial bagi seluruh korban yang terdampak.
Kejadian tragis ini berawal dari kebakaran bus di Jalan Vibhavadi Rangsit, di depan Phahon Yothin 72, Bangkok.
Bus tersebut membawa murid dan guru Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam di Provinsi Uthai Thani, yang sedang membawa siswa dalam perjalanan studi.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 12.06 siang pada Selasa (1/10/2014).
Terkait kondisi kendaraan yang digunakan, Athapon memastikan bahwa setiap unit bus yang dimiliki oleh Shinbut Tour selalu diperiksa sesuai dengan standar sistem transportasi yang berlaku di Thailand.
Hal tersebut termasuk dalam instalasi NGV yang diduga menjadi pemicu kebakaran bus tersebut.
"Pemasangan gas sudah dilakukan sesuai dengan sistem teknik transportasi. Kendaraan juga diperiksa untuk pajak tahunan," ungkap Athapom.
Mengenai pintu darurat pada bus, Shinbut Tour bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sebelum berangkat dan dari catatan mereka pintu darurat beroperasi seperti biasa.
Namun demikian, pihak operator mengakui bahwa pintu darurat tersebut dinilai agak berat dioperasikan untuk anak-anak yang mungkin tidak memiliki cukup tenaga untuk menggunakannya.
Ditemui di tempat terpisah di Provinsi Singburi, Songwit Chinbut selaku pemilik PO bus wisata Shinbut Tour juga menyampaikan informasi terkait unit yang dimilikinya kepada Thairath.
Ia menyatakan bahwa perusahaan memiliki total 6 bus, 3 di antaranya disewa dari Sekolah Wat Khao Phraya Sangkharam di Uthai Thani.
Bus-bus tersebut dijadwalkan berangkat dari Uthai untuk membawa siswa dalam perjalanan studi mulai pukul 6 pagi, menuju Phra Nakhon Si Ayutthaya sebelum pergi ke Pusat Pembelajaran EGAT di Nonthaburi.
Bus-bus ini dilengkapi dengan gas NGV standar, memiliki sertifikat, dan kondisinya diperiksa sebelum mendaftar di Departemen Transportasi Darat.
Kondisi bus juga diperiksa sebelum mereka melakukan tiap perjalanan.
(Tribunnews.com/Bobby)