Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prefektur Miyagi Jepang Pertimbangkan Membuat Pemakaman Muslim untuk Menarik Tenaga Kerja Asing

Tidak sedikit lokasi di Jepang masyarakatnya menentang sekali pembuatan kuburan bagi kalangan muslim

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Prefektur Miyagi Jepang Pertimbangkan Membuat Pemakaman Muslim untuk Menarik Tenaga Kerja Asing
Kantaro Suzuki
Pemakaman dimungkinkan di Pemakaman Tanah Suci Honjo Kodama Saitama. Beberapa orang mengangkut mayat dari Kansai, dan ada kuburan tidak hanya untuk Muslim tetapi juga untuk orang Kristen di sana. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Prefektur Miyagi Jepang telah mulai mempertimbangkan untuk membangun pemakaman di dalam prefektur, sebuah tempat khusus bagi kalangan muslim untuk menarik tenaga kerja asing.

"Hal ini dalam upaya untuk menarik pekerja asing dari negara-negara yang mayoritas  Islam seperti Indonesia untuk memasuki dunia kerja di Miyagi prefektur," ungkap sumber Tribunnews.com dari seorang pejabat prefektur Miyagi.

Umat Muslim tidak bisa dikremasi karena alasan agama, namun hanya ada sekitar 10 pemakaman di Jepang  yang mengizinkan penguburan.

Ini menjadi masalah yang mendesak tampaknya saat ini di tengah tingkat kremasi Jepang cukup tinggi yaitu 50 persen saat ini.

"Meskipun upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membangun sistem seperti ini merupakan hal yang tidak biasa, namun hambatan yang dihadapi tidaklah kecil," tambahnya.

Tidak sedikit lokasi di Jepang masyarakatnya menentang sekali pembuatan kuburan bagi kalangan muslim.

Baca juga: Ditemukan Terapung di Laut, Dua Mayat Pria Tidak Dikenal Dimakamkan di Pemakaman Muslim Jebrana

Berita Rekomendasi

Menurut Kantaro Suzuki seorang wartawan Jepang ada tiga kekhawatiran masyarakat Jepang kalau ada pamakaman bagi kalangan muslim.

1. Kekhawatiran kesehatan masyarakat tentang penguburan, yang jarang terjadi di Jepang saat ini.

2. Kekhawatiran yang samar tentang Islam yang tidak dikenal.

3. Keterasingan yang dirasakan oleh warga selama proses perencanaan kuburan muslim oleh kalangan Islam di Jepang.

Seorang pengajar universitas di Jepang yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribunnews.com mengatakan bahwa teror yang banyak terjadi di dunia, umumnya dilakukan kalangan muslim,  membuat keengganan masyarakat Jepang menerima kalangan muslim di Jepang.

Apalagi sampai pembuatan pemakaman bagi kalangan muslim.

"Di atas semua itu mungkin perlu sosialisasi dan pendekatan lebih lanjut mungkin dari kalangan muslim terutama pendatang yang mau tinggal di Jepang agar lebih erat lagi dan memahami sepenuhnya budaya Jepang tempat dia menetap," lanjutnya.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas