Respons Invasi Darat Israel, Hizbullah Tembakkan Rudal Fadi-4 ke Markas Mossad di Dekat Tel Aviv
Hizbullah menargetkan markas besar badan intelijen Mossad sebagai respons terhadap invasi darat Israel ke Lebanon selatan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Lalu, ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka.
Hizbullah adalah milisi yang terlatih dengan baik, diyakini memiliki puluhan ribu pejuang dan persenjataan yang terdiri dari 150.000 roket dan rudal.
Babak pertempuran terakhir pada tahun 2006 berakhir dengan jalan buntu, dan kedua belah pihak telah menghabiskan dua dekade terakhir untuk mempersiapkan diri menghadapi pertarungan berikutnya.
Serangan udara baru-baru ini yang menewaskan sebagian besar pimpinan puncak Hizbullah dan meledaknya ratusan pager dan walkie-talkie milik Hizbullah menunjukkan bahwa Israel telah menyusup jauh ke dalam eselon atas kelompok tersebut.
Pemimpin sementara kelompok itu, Naim Kassem, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Senin bahwa komandan Hizbullah yang tewas dalam beberapa minggu terakhir telah diganti.
Baca juga: Yoav Gallant, Panglima Perang Israel Mengisyaratkan Invasi Darat Segera ke Lebanon
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon selatan yang menentang seruan global untuk de-eskalasi.
Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan Lebanon menghadapi “salah satu fase paling berbahaya dalam sejarahnya”.
Tentara Israel mengatakan pihaknya melakukan “serangan terbatas dan terarah” terhadap Hizbullah setelah membunuh pemimpinnya, Hassan Nasrallah, pada hari Jumat.
Pasukan Israel terus melancarkan serangan udara di Lebanon, termasuk di beberapa wilayah di Beirut selatan.
Setidaknya 95 orang tewas dalam serangan pada hari Senin, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah menewaskan sedikitnya 13 orang, tujuh di antaranya anak-anak.
Militer Israel telah mengumumkan dimulainya serangan darat di Lebanon selatan, sementara serangan udara terus berlanjut di seluruh negeri, termasuk di kota Daoudiya, tempat 10 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah.
Rumah Munir al-Maqdah, seorang brigadir jenderal di Brigade Syuhada Al-Aqsa yang bersekutu dengan Fatah di Lebanon, juga dibom di kamp pengungsi Ein al-Hilweh di Sidon, menewaskan lima orang.
Baca juga: Merasa Terancam, Israel Akan Targetkan Serangan Darat ke Benteng Pertahanan Hizbullah di Perbatasan
Laporan media lokal menunjukkan al-Maqdah selamat dari upaya pembunuhan Israel, tetapi putranya terbunuh dalam serangan itu, yang menandai serangan pertama – dalam pertempuran saat ini – oleh Israel terhadap kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon.