Pasukan Israel Cegah Evakuasi dan Tembaki Ambulans di Tepi Barat, 6 Paramedis Terluka
Baru-baru ini, pasukan pendudukan Israel (IDF) kembali menyerang sebuah mobil ambulans di Tepi Barat.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati

"Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengutuk keras tindakan yang disengaja terhadap krunya oleh pasukan pendudukan Israel saat mereka berusaha mengevakuasi yang terluka di Kamp Balata, Nablus," jelas PRCS.
12 Warga Palestina di Tepi Barat Ditahan
Pada hari yang sama, IDF terus menahan warga Palestina di Tepi Barat.
Sekitar 12 warga Palestina di seluruh Tepi Barat ditangkap oleh IDF.
Dari jumlah tersebut, termasuk yang diduga ayah dan saudara laki-laki dari salah satu penembak yang terlibat dalam operasi di Tel Aviv pada hari Selasa.
Dalam penggerebekan di Hebron, Rashid Awida Misk dan kedua putranya Yahya dan Ibrahim ditahan.
Selama penahanan, mereka dipukuli dengan parah.
Rumah warga Abdul Fattah Al-Haimouni juga digerebek, dengan dalih bahwa putranya Ahmed ikut serta dalam operasi penembakan.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan melaporkan dalam pernyataan bersama bahwa jumlah total penahanan sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 11.000.
Sejak Oktober 2023, ketegangan meningkat di Tepi Barat.
Banyak terjadi kekerasan yang dilakukan pemukim Israel dan tentara kependudukan (IDF) pada warga Palestina di Tepi Barat.
Serangan udara dan darat sistematis terhadap wilayah Jenin, Nablus, Tulkarem, dan Tubas, khususnya yang menargetkan kamp pengungsi, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Kekerasan di Tepi Barat telah menewaskan lebih dari 691 warga Palestina.
Lebih dari 5.700 warga terluka akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Tepi Barat dan PRCS
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.