Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bela Palestina dan Lebanon, Ali Khamenei: Iran Bisa Luncurkan Rudal Lagi jika Israel Berulah

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bela Palestina dan Lebanon dan mengatakan Iran bisa meluncurkan rudal lagi jika Israel berulah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Bela Palestina dan Lebanon, Ali Khamenei: Iran Bisa Luncurkan Rudal Lagi jika Israel Berulah
AFP/-
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan dia menyampaikan pidato di televisi tentang situasi virus corona di ibu kota Teheran, pada 11 Agustus 2021. (KHAMENEI.IR/HO/AFP). --- Ali Khamenei sebut Iran bisa menghukum Israel lagi jika diperlukan untuk membela Palestina dan Lebanon. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, memperingatkan Israel bahwa mereka tidak dapat mengalahkan gerakan Hamas dan Hizbullah.

Ia menegaskan, Iran mungkin akan kembali meluncurkan rudal terhadap Israel jika Israel merespon serangan balasan Iran pada Selasa (1/10/2024) malam.

"Serangan rudal oleh angkatan bersenjata Iran terhadap pendudukan Israel pada Selasa malam sangat cemerlang dan merupakan tindakan yang sepenuhnya sah dalam membela Gaza dan Lebanon," kata Ali Khamenei dalam khotbah salat Jumat pada hari ini, Jumat (4/10/2024).

"Kami tidak akan ragu untuk melakukan serangan lain terhadap Israel jika diperlukan di masa depan," lanjutnya.

Pemimpin Iran itu menegaskan negaranya akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghukum Israel.

Ali Khamenei juga membenarkan perlawanan Palestina, Hamas, dan memuji operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

"Itu adalah langkah yang sah. Tidak ada seorang pun yang berhak menolak hak rakyat Palestina untuk menggunakan hak mereka untuk memulihkan tanah mereka yang dirampas dan melawan kejahatan Zionis," kata Ali Khamenei.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian memuji Hizbullah Lebanon yang menyerang Israel untuk membela perjuangan Palestina di Jalur Gaza.

Pemimpin Iran itu juga memuji Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah yang dibunuh Israel dalam serangan udara di pinggir Beirut, Lebanon pada Jumat (27/9/2024).

“Kami semua terluka dan tertekan karena kehilangan Sayyed (Hassan Nasrallah) tercinta, dan ini adalah kehilangan besar yang membuat kami sedih dalam segala hal," katanya, seperti diberitakan Al Arabiya.

Menurutnya, Hizbullah bagaikan pohon yang baik dan pemimpinnya yang gugur tetap mewariskan semangat dan identitas mereka untuk melawan agresi musuh.

Baca juga: Video IRGC Siapkan Rudal untuk Serangan Balasan ke Israel, Tulis Pesan Berbahasa Arab

Ali Khamenei menyebut Israel sengaja berpura-pura menang melalui pembunuhan warga sipil.

Sebelumnya, Iran meluncurkan serangan balasan terhadap Israel pada Selasa (1/10/2024) malam, dengan meluncurkan 180 rudal yang menargetkan pangkalan Mossad, pangkalan udara Hatzrim dan Nevatim, radar, dan pusat perakitan tank Israel.

Serangan balasan itu untuk merespon Israel atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah petinggi militer IRGC, menurut pernyataan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Sementara itu, Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.689 jiwa dan 96.625 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (3/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas