Israel Diduga Targetkan Hashem Safieddine, Calon Pengganti Nasrallah sebagai Pemimpin Hizbullah
Hashem Safieddine dikabarkan telah menjadi sasaran serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan menargetkan calon pengganti Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Hashem Safieddine, dalam serangan udara besar-besaran di pinggiran selatan Beirut, Kamis (3/10/2024).
Serangan besar-besaran Israel dilancarkan kurang dari seminggu setelah pemimpin kelompok yang didukung Iran itu tewas.
Situs berita Axios dan The New York Times mengidentifikasi Hashem Safieddine sebagai target serangan.
Menurut tiga pejabat Israel, Hashem Safieddine sedang menghadiri pertemuan dengan para pemimpin senior Hizbullah lainnya di sebuah bunker bawah tanah.
Namun, tidak jelas apakah Hashem Safieddine terluka dalam serangan itu.
Tidak ada pula reaksi langsung dari Hizbullah.
Dilansir The Times of Israel, Hashem Safieddine menjadi sasaran serangan udara di pinggiran selatan Beirut, setelah Israel memerintahkan orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka di beberapa bagian distrik tersebut.
“Israel menyerang pinggiran selatan sebanyak 11 kali berturut-turut,” kata seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah yang tidak mau disebutkan namanya.
Koresponden AFP di ibu kota dan sekitarnya mendengar suara ledakan keras yang membuat alarm mobil berbunyi dan gedung-gedung berguncang.
Sekitar satu jam kemudian, wartawan AFP mendengar beberapa ledakan datang dari arah pinggiran selatan, setelah IDF memerintahkan penduduk lingkungan Hadath untuk mengungsi.
Sosok Hashem Safieddine
Sebagai kepala dewan eksekutif, Hashem Safieddine mengawasi urusan politik Hizbullah.
Baca juga: Serangan Iran Disebut Hancurkan Mitos Kehebatan Israel, Kandang Jet Tempur Zionis Jadi Bulan-bulanan
Hashem Safieddine juga duduk di Dewan Jihad, yang mengelola operasi militer kelompok tersebut.
Hashem Safieddine adalah sepupu Nasrallah.
Ia merupakan seorang ulama yang mengenakan sorban hitam yang menunjukkan garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Nasrallah Dimakamkan Sementara di Lokasi Rahasia
Pada Jumat (4/10/2024), sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan, pemimpin kelompok militan Lebanon yang terbunuh, Hassan Nasrallah, telah dimakamkan sementara di sebuah lokasi rahasia karena takut Israel akan menargetkan pemakaman umum.
"Hassan Nasrallah telah dimakamkan sementara, sampai keadaan memungkinkan untuk pemakaman umum," kata sumber itu, dikutip dari Arab News.
Sumber itu mengatakan, pemakaman umum tidak mungkin diadakan "karena takut akan ancaman Israel bahwa mereka akan menargetkan pelayat dan tempat pemakamannya."
Ritual Muslim Syiah menyediakan pemakaman sementara seperti itu ketika keadaan mencegah pemakaman yang layak atau almarhum tidak dapat dimakamkan di tempat yang mereka inginkan.
Seorang pejabat Lebanon yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, Hizbullah melalui pejabat tinggi Lebanon telah berusaha, tetapi gagal untuk mendapatkan "jaminan" dari Amerika Serikat, sekutu utama Israel, bahwa Israel tidak akan menargetkan pemakaman umum.
Baca juga: Detail Operasi Yafa, 2 Milisi Al Qassam Menyusup ke Tel Aviv, Rebut Senjata Otomatis Tentara Israel
Sebagai informasi, di tengah meningkatnya pemboman Israel terhadap Hizbullah, serangan besar-besaran terhadap benteng pertahanannya di Beirut selatan pada 27 September menewaskan Nasrallah bersama seorang jenderal Garda Revolusi Iran.
Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20 anggota kelompok militan yang didukung Iran tersebut.
Nasrallah masih belum memiliki pengganti, seminggu setelah ia terbunuh.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, ledakan dahsyat mengguncang Beirut dalam salah satu serangan terberat Israel terhadap kota itu sejauh ini.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 37 orang tewas dan 151 orang terluka dalam serangan bom di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir.
Setidaknya 18 warga Palestina tewas dalam serangan jet tempur Israel di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki.
Kepala UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan sebanyak 21 warga Palestina tewas ketika tiga tempat penampungan sekolah yang dikelola PBB diserang oleh pasukan Israel di Jalur Gaza selama dua hari.
Iran telah menyampaikan pesan kepada Washington melalui Qatar yang mengatakan bahwa Iran tidak menginginkan perang regional tetapi “fase pengendalian diri unilateral telah berakhir”, sumber Iran mengatakan kepada Al Jazeera.
Jet tempur Israel telah melakukan sekitar 20 serangan di Lebanon, termasuk 11 di pinggiran selatan Beirut, selama 24 jam terakhir menggunakan bom penghancur bunker.
Baca juga: Timur Tengah Memanas Usai Konflik Iran-Israel, Kemenkeu Pastikan APBN Aman
Pasukan Israel berusaha membunuh Hashem Safieddine, yang diduga sebagai penerus pemimpin Hizbullah yang terbunuh Hassan Nasrallah, dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, menurut laporan berita di Israel.
Militer Israel juga menyerang “infrastruktur transportasi vital” di perbatasan antara Suriah dan Lebanon, sehingga menghentikan lalu lintas antara kedua negara.
Serangan terus berlanjut di Gaza, termasuk di Deir el-Balah, di mana serangan Israel terhadap sebuah rumah telah menewaskan sedikitnya tiga orang.
Israel mengklaim telah membunuh Zahi Yaser Abd al-Razeq Oufi, seorang yang diduga pemimpin Hamas di Tepi Barat yang diduduki, menyusul serangan di Tulkarem yang menewaskan 18 orang pada hari Kamis.
Di Gaza, sebanyak 41.788 orang tewas dan 96.794 terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.
Di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)