Jika Israel Serang Iran, IRGC Bakal Targetkan Lokasi Energi hingga Ladang Gas Zionis
Iran mengancam akan menargetkan instalasi energi dan gas Israel jika negaranya diserang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dikatakan juga bahwa serangan itu merupakan respons terhadap serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut Jumat lalu yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Brigjen Abbas Nilforoushan, komandan operasi pasukan IRGC di luar negeri, Pasukan Quds.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, secara pribadi telah memberikan perintah untuk serangan rudal hari Selasa.
Eskalasi ini juga terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel memulai invasi ke Lebanon selatan untuk menyingkirkan apa yang disebut militer sebagai "target teror Hizbullah" di desa-desa perbatasan yang menimbulkan ancaman bagi penduduk Israel utara.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan setelah serangan rudal Iran minggu ini bahwa negara itu “membuat kesalahan besar” dan “akan membayarnya”.
Update Perang Israel-Hamas
Ledakan dahsyat mengguncang Beirut dalam salah satu serangan terberat Israel terhadap kota itu sejauh ini.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 37 orang tewas dan 151 orang terluka dalam serangan bom di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Bela Palestina dan Lebanon, Ali Khamenei: Iran Bisa Luncurkan Rudal Lagi jika Israel Berulah
Setidaknya 18 warga Palestina tewas dalam serangan jet tempur Israel di kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki.
Kepala UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan sebanyak 21 warga Palestina tewas ketika tiga tempat penampungan sekolah yang dikelola PBB diserang oleh pasukan Israel di Jalur Gaza selama dua hari.
Iran telah menyampaikan pesan kepada Washington melalui Qatar yang mengatakan bahwa Iran tidak menginginkan perang regional tetapi “fase pengendalian diri unilateral telah berakhir”, sumber Iran mengatakan kepada Al Jazeera.
Jet tempur Israel telah melakukan sekitar 20 serangan di Lebanon, termasuk 11 di pinggiran selatan Beirut, selama 24 jam terakhir menggunakan bom penghancur bunker.
Pasukan Israel berusaha membunuh Hashem Safieddine, yang diduga sebagai penerus pemimpin Hizbullah yang terbunuh Hassan Nasrallah, dalam serangan di pinggiran selatan Beirut, menurut laporan berita di Israel.
Baca juga: Warga Iran Kritik Serangan Rudal Balistik ke Israel Terlalu Lemah, Jadikan Itu Sebagai Bahan Lelucon
Militer Israel juga menyerang “infrastruktur transportasi vital” di perbatasan antara Suriah dan Lebanon, sehingga menghentikan lalu lintas antara kedua negara.
Serangan terus berlanjut di Gaza, termasuk di Deir el-Balah, di mana serangan Israel terhadap sebuah rumah telah menewaskan sedikitnya tiga orang.
Israel mengklaim telah membunuh Zahi Yaser Abd al-Razeq Oufi, seorang yang diduga pemimpin Hamas di Tepi Barat yang diduduki, menyusul serangan di Tulkarem yang menewaskan 18 orang pada hari Kamis.
Di Gaza, sebanyak 41.788 orang tewas dan 96.794 terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.
Di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)