Takut Netanyahu Kalah Perang, Ketua DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom Tambahan ke Israel
Ketua DPR AS mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat pengiriman senjata perang ke Israel, pasca Iran menembakan ratusan rudal.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Suci BangunDS
![Takut Netanyahu Kalah Perang, Ketua DPR AS Desak Biden Percepat Pengiriman Bom Tambahan ke Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Takut-Netanyahu-Kalah-Perang-Ketua-DPR-AS-Desak-Biden-Percepat-Pengiriman-Bom-Tambahan-ke-Israel.jpg)
Lebih lanjut, Jake Sullivan, mengatakan Iran akan segera mendapat konsekuensi berat akibat serangan yang dilakukan ke Israel.
Sejauh ini Sullivan tidak merinci konsekuensi apa saja yang akan diterima Iran imbas serangan tersebut. Namun, ia berjanji akan membantu Israel melakukan serangan balasan kepada Iran.
“Akan ada konsekuensi berat bagi Iran setelah serangan rudalnya terhadap Israel. AS akan bekerja sama dengan Israel untuk membalas Iran,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dikutip dari Times of Israel.
Amerika Pemasok Utama Senjata Israel
Selama puluhan tahun, Amerika Serikat (AS) diketahui menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.
Untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.
Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun.
Baca juga: Pertama Kalinya, Irak Serang Israel Pakai Pesawat Canggih, Kecepatan Tinggi Mampu Tembus Iron Dome
Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.
AS mengeklaim, penjualan peluru tank kepada Israel merupakan bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas. Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak.
Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut.
Mereka menyebut, tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Justru transfer senjata dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.