Belum Ada 100 Hari Kerja, PM Inggris Keir Starmer Sudah Diterpa Isu Reshuffle Kabinet
Isu tersebut muncul setelah banyaknya tudingan yang menyebut teman-teman politik Starmer lebih diutamakan untuk mengisi sejumlah jabatan di pemerintah
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Namun demikian, hal ini juga membuatnya terlihat sangat rentan di awal kepemimpinannya.
“Di atas segalanya, mereka masih perlu mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan pemerintah ini untuk negara.” ungkap seorang pejabat senior parlemen Inggris yang tak mau disebutkan namanya.
Guna mengisi posisi yang ditinggalkan Sue Gray, Keir Starmer telah menunjuk sosok Morgan McSweeney.
Orang-orang di dalam Partai Labour umumnya merasa lega dengan berita ini.
Mereka melihat penunjukan Morgan sebagai tanda Starmer bertekad untuk mengelola kabinetnya dengan lebih baik lagi.
“Ini adalah hal yang baik untuk memiliki kekuatan politik di tim puncak, yang jelas tidak ada di dua atau tiga bulan pertama.” ungkap Stewart Wood, seorang anggota Labour yang juga asisten mantan PM Inggris, Gordon Brown
Alex Thomas, direktur program di lembaga think tank Institute for Government juga menyambut positif penunjukan Morgan.
Ia berpendapat bahwa susunan kabinet Inggris kian menguat dengan segera diangkatnya sosok Morgan.
“Posisi Sekretaris Kabinet adalah kunci untuk semua ini karena dia adalah sosok kunci yang membuat sistem pemerintahan bekerja dengan baik atas nama perdana menteri,” katanya.
Isu Reshuffle Kabinet Inggris
Selain menunjuk Morgan, banyak pengamat yang menilai Starmer perlu merombak Kabinetnya guna membenahi pemerintahannya saat ini.
Namun demikian, usulan tersebut sepertinya tak menjadi opsi prioritas di pihak internal Keir Starmer saat ini.
Salah satu orang yang akrab dengan Keir Starmer mengatakan bahwa reshuffle justru dapat memberikan dampak yang lebih negatif kepada Kabinet Inggris saat ini.
"Pembicaraan reshuffle bakal membuat semua orang di Kabinet lebih fokus untuk “berwaspada” daripada mementingkan pekerjaannya" ungkapnya.
Hal ini juga diperparah dengan para menteri Kabinet Inggris yang saat ini tengah bersiteru keras dengan Kementerian Keuangan menjelang anggaran dan tinjauan pengeluaran yang diharapkan akan berlangsung awal tahun depan.