Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Direktur CIA: Tidak Ada Bukti Iran Sedang Mengembangkan Senjata Nuklir

Direktur CIA mengatakan ia tidak melihat adanya bukti bahwa Iran saat ini sedang mengembangkan senjata nuklir.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Direktur CIA: Tidak Ada Bukti Iran Sedang Mengembangkan Senjata Nuklir
Atta Kenare/AFP
Gambar yang diambil pada 10 November 2019 menunjukkan bendera Iran di PLTN Bushehr Iran, selama upacara resmi untuk memulai pekerjaan pada reaktor kedua di fasilitas tersebut. 

Mereka mengatakan program nuklir apapun, murni untuk tujuan sipil.

Mengenal Kesepakatan Nuklir Iran

Mengutip cfr.org, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) atau yang lebih dikenal dengan "kesepakatan nuklir Iran", adalah sebuah perjanjian mengenai program nuklir Iran yang disepakati di kota Wina, Austria pada 14 Juli 2015.

Perjanjian itu ditandatangani oleh Iran, P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China, ditambah Jerman), serta Uni Eropa.

Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk membatasi program nuklir Iran guna mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.

Sebagai balasannya, Iran diberi keringanan sanksi ekonomi.

Mantan Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen yang memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran setelah mengumumkan penarikan AS dari perjanjian Nuklir Iran, di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih di Washington, DC, pada 8 Mei 2018.
Mantan Presiden AS Donald Trump menandatangani dokumen yang memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran setelah mengumumkan penarikan AS dari perjanjian Nuklir Iran, di Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih di Washington, DC, pada 8 Mei 2018. (SAUL LOEB / AFP)

Tetapi pada tahun 2018, Presiden AS saat itu, Donald Trump, memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir, dengan alasan bahwa perjanjian tersebut tidak cukup kuat untuk menghentikan ambisi nuklir Iran dan tidak mencakup aktivitas Iran di kawasan, seperti program misil balistik.

Dengan begitu, AS kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.

Berita Rekomendasi

Sebagai balasan atas pengunduran diri AS dan serangan mematikan terhadap tokoh-tokoh terkemuka Iran pada tahun 2020, Iran dilaporkan melanjutkan aktivitas nuklirnya.

Inspektur PBB melaporkan pada awal tahun 2023 bahwa Iran telah memperkaya sejumlah kecil uranium hingga hampir mencapai tingkat senjata, yang kemudian memicu kekhawatiran internasional.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas