Pertama Kali Houthi Tembakkan Rudal Zulfiqar Berhulu Ledak 250 Kg ke Israel, Serangan Diklaim Sukses
Houthi menembakkan Zulfiqar ke wilayah Israel. Zulfiqar diklaim mampu bermanuver menghindari rudal darat.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen langit Abu Dhabi bercahaya menjelang fajar.
Dalam video itu tampak rudal penangkis diluncurkan untuk menembak jatuh dua rudal Houthi. Dua ledakan kemudian terdengar di seluruh Abu Dhabi.
Kantor berita WAM menyebut pecahan rudal itu jatuh di Abu Dhabi, tetapi tidak membahayakan.
Houthi mengakui berada di balik serangan tersebut. Menurut Houthi, pihaknya menargetkan beberapa tempat di UEA dengan Zulfiqar dan pesawat nirawak.
Salah satu targetnya ialah Pangkalan Udara Al-Dhafra. Pangkalan itu berisi pasukan AS dan Inggris.
Al-Dhafra menjadi markas Sayap Ekspedisi Udara Ke-380. Di sana ditempatkan pesawat nirawak dan jet tempur F-35.
Rudal Palestina-2
Baca juga: Houthi Luncurkan Rudal ke Jaffa saat Israel Peringati 1 Tahun Operasi Banjir Al-Aqsa
Houthi juga menggunakan rudal Palestina-2 dalam serangannya ke Israel hari Senin.
Pada bulan September, Houthi mengaku membuat versi termutakhir rudal hipersonik Palestina-2.
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, berujar pihaknya mulai menggunakan rudal Palestina-2 dalam tahap baru operasi untuk mendukung warga Palestina.
“Dalam tahap operasi militer ini kita akan menjadi lebih efektif demi negara kita, mengingat pengembangan potensi dan produksi rudal Palestina-2 dan kemampuan militer lainnya,” kata al-Houthi hari Kamis, (26/9/2024), dikutip dari Sputnik News.
Menurut al-Houthi, rudal Palestina-2 adalah pencapaian besar.
“Digunakan dalam operasi militer saat tahap kelima untuk membantu jalur Gaza.”
Dia menyebut minggu ini angkatan bersenjata Yaman telah melakukan operasi dengan 39 rudal balistik, rudal penjelajah, dan pesawat nirawak.
“Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden menjadi zona terlarang sepenuhnya bagi Israel, Amerika, dan Inggris.”