Iran dan Oman Kirim Kapal Perang ke Selat Hormuz, Ada Apa? Menlu: Iran Siap Hadapi Semua Skenario
Pengerahan kapal perang ini terjadi di tengah memuncaknya eskalasi imbas dari Perang Gaza di mana akhirnya Iran dan Israel adu serangan langsung
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Iran dan Oman Kirim Kapal Perang ke Selat Hormuz, Ada Apa? Menlu Iran: Kami Siap Hadapi Semua Skenario
TRIBUNNEWS.COM - Iran dan Oman, dua negara di Timur Tengah, kawasan yang tengah bergejolak, dilaporkan mengerahkan kapal perang dan kapal perusak angkatan laut mereka ke Selat Hormuz.
Pengerahan kapal perang ini terjadi di tengah memuncaknya eskalasi imbas dari berlarutnya Perang Gaza, di mana akhirnya Iran terlibat langsung dalam pertukaran serangan dengan Israel.
Tel Aviv diketahui menyatakan bersumpah akan membalas serangan ratusan rudal Iran pada 1 Oktober silam.
Baca juga: Yaman Bombardir Pangkalan Militer Israel di Tel Aviv, Houthi Kirim Pesan ke Hamas, Iron Dome Rontok?
Belakangan diketahui, Iran dan Oman tengah menggelar latihan perang gabungan dalam misi latihan penyelamatan gabungan di laut.
"Latihan ini diadakan dengan partisipasi kapal perang dan kapal perusak angkatan laut tentara Iran dan IRGC serta Angkatan Laut Kerajaan Oman yang diselenggarakan oleh negara ini," tulis MNA, Kamis (10/10/2024).
Latihan penyelamatan maritim gabungan angkatan laut Iran dan Oman, berdasarkan rencana operasional pangkalan laut, diadakan di perairan Samudra Hindia utara dan Selat Hormuz.
"Latihan diselenggarakan oleh Angkatan Laut Oman dan dengan partisipasi kapal tempur Angkatan Laut Iran, IRGC, dan unit tempur permukaan dan terbang Angkatan Laut Oman," kata laporan tersebut.
Latihan gabungan ini diberi nama "Falcons of Mountain-1".
Latihan ini diadakan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan melaksanakan perjanjian terkait skenario keamanan maritim di komisi persahabatan militer gabungan Iran dan Kesultanan Oman.
Kehadiran efektif kapal perusak Jamaran Iran bersama dengan unit tempur permukaan lain dari Angkatan Laut IRGC dalam latihan ini menunjukkan kemandirian nasional di bidang peralatan pertahanan angkatan laut.
Menlu Iran: Kami Siap Hadapi Semua Skenario, Kami Tidak Mencari Perang
Terkait konflik yang sedang berlangsung Menteri luar negeri Iran mengatakan kepada media Qatar kalau negaranya tidak mencari perang tetapi siap menghadapi skenario apa pun yang dirancang oleh musuh (rezim Israel).
Araghchi, yang telah melakukan perjalanan ke Doha, dalam wawancara dengan Al Jazeera dalam menanggapi ancaman rezim Israel, menekankan, "Meskipun kami tidak mencari peningkatan ketegangan, kami siap untuk skenario apa pun, Israel dapat menguji tekad kami."
Araghchi menambahkan, "Kita akan melihat seperti apa serangannya, dan berdasarkan itu, kita akan menentukan cara meresponsnya, yang akan kita teliti dengan seksama."
Iran menyatakan, serangannya ke Israel dengan 200-an rudal pada 1 Oktober silam adalah hak sah dan konstitusional untuk membela diri.
Iran menyebut, serangan itu merupakan respons atas pembunuhan Ismail Haniyeh" kepala kantor politik Hamas dan pelanggaran kedaulatannya oleh rezim Israel.
Serangan Iran baru-baru ini ke Israel juga dinyatakan sebagai balasan atas kejahatan rezim Zionis dalam pembunuhan Seyed Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal Hizbullah di Lebanon dan Jenderal Abbas Nilfroushan, seorang perwira senior di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Iran menamai serangan ke Israel 1 Oktober itu sebagai Operasi Janji Sejati II yang menargetkan instalasi militer dan intelijen utama Israel dengan rudalnya.
Baca juga: Analisis Pakar: Serangan Iran Membuktikan Israel Lebih Rentan dari Apa yang Digembar-gemborkan
(oln/anws/mna/*)