AS: Israel Serang Iran Saat Perayaan Yom Kippur, Sasarannya Bukan Nuklir Tapi Fasilitas Ini
Para pejabat AS dan Israel mengatakan tanggapan kemungkinan akan diberikan ke Iran selama perayaan hari raya Yom Kippur.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Walaupun disebut perayaan, sebenarnya pada hari itu dilakukan ritual puasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya matahari.
Pada tahun ini, Yom Kippur jatuh pada Malam Jumat, 11 Oktober 2024 hingga Sabtu, 12 Oktober 2024 (13/10/2024 WIB).
"Israel telah berbagi informasi lebih lanjut dengan AS tentang pembalasan tersebut," kata para pejabat, tetapi mereka menyembunyikan banyak rincian karena alasan keamanan operasional .
AS-Israel Rapat Besar
AS menyatakan siap untuk mempertahankan asetnya di wilayah tersebut dari serangan balik langsung dari Iran tetapi tidak mungkin memberikan dukungan militer langsung untuk operasi tersebut.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, tadi malam dan mereka membahas garis besar tentang tanggapan Israel.
Namun, tidak jelas apakah Gallant memberikan rincian konkret. Panggilan mereka dilakukan setelah pertemuan Kabinet Israel tentang pembalasan, tetapi Gallant tidak menyebutkan target spesifik yang dibahas dalam pertemuan itu.
Para pejabat AS terus mendesak pemerintah Israel untuk membuat tanggapan mereka proporsional, dengan tetap berfokus pada target militer dan menghindari fasilitas minyak, gas, dan nuklir.
Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga tidak membahas hal spesifik dalam panggilan mereka minggu ini, kata pejabat AS.
Biden mendesak Netanyahu untuk fokus pada situasi kemanusiaan di Gaza dan Lebanon serta mendesaknya untuk mengakhiri pertempuran.
Presiden AS juga menekankan bahwa Israel perlu mempertimbangkan betapa sulitnya melancarkan perang di Lebanon dan menghadapi ancaman kuat di garis depan kedua dari Iran.
Washington Post melaporkan bahwa seorang pejabat "Israel" menyatakan bahwa rencana untuk menanggapi Iran masih berlangsung.
Pada hari Jumat, pejabat tersebut menyebutkan bahwa keterlambatan tanggapan Tel Aviv disebabkan oleh konsultasi yang sedang berlangsung dengan pemerintahan Biden.
Pejabat itu menambahkan bahwa kabinet keamanan dapat bersidang melalui telepon kapan saja untuk membahas tanggapan terhadap Iran.
(oln/nbc/khbrn/rntv/*)