Kota 'Batu Bara' Pokrovsk Terancam Jatuh ke Tangan Rusia, Ekonomi Ukraina Disebut Bisa Mati
Ekonomi Ukraina diperkirakan akan mati jika pasukan Rusia berhasil merebut Kota Pokrovsk.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Fesenko membantah bahwa ada makna politik yang terkait dengan Pokrovsk. Dia menyebut Pokrovsk hanyalah kota yang seperti kota-kota lain di Donetsk Oblast.
Hrovdivka jatuh ke tangan Rusia
Saat ini pasukan Rusia sedang menuju ke Pokrovsk. Sebelumnya, Rusia berhasil mencaplok kota kedua di Donetsk dalam sepekan.
Muzyka mengatakan Rusia berupaya mencaplok tempat-tempat yang tinggi seperti Pokrovsk. Di sana Rusia bisa mengoperasikan pesawat nirawak dan melancarkan serangan artileri.
Kota itu adalah Hrovdika yang berada di jalur menuju Pokrovsk.
Tentara Ukraina melaporkan ada lebih dari 150 serangan Rusia dalam sehari di front tempur itu.
Pasukan Rusia memasuki Hrovdika pada awal September. Kota itu bisa direbut hanya lima hari setelah Kota Vuledar di perbatasan Donetsk-Zaporizhia dikuasai Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim Rusia menjatuhkan 800 bom luncur dan mengirim 400 drone dan 20 rudal ke Ukraina minggu lalu.
Baca juga: 14.500 Tentara Ukraina Tumbang dalam Seminggu, Kakek-Kakek Rusia Dikirim ke Medan Tempur
“Teror udara harian ini bisa hentikan. Dibutuhkan persatuan dari apra rekan dan senjata jarak jauh,” kata Zelensky dikutip dari Al Jazeera.
Ukraina kehilangan 14.500 tentara
Ukraina dilaporkan kehilangan hampir 14.500 tentara dalam sepekan terakhir di garis depan pertempuran.
Data Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menyebutkan ada lebih dari 2.090 tentara Rusia yang tewas diserang Satuan Tempur Utara Rusia.
Kemudian, sekitar 2.920 tentara Rusia tewas diserang Satuan Tempur Barat, 4.790 tewas diserang Satuan Tempur Selatan, 3.370 tewas diserang Satuan Tempur Tengah, dan 780 tewas diserang Satuan Tempur Timur.
Di samping itu, ada 480 tentara Ukraina yang tewas diserang Satuan Tempur Dnepr.
Kantor berita TASS melaporkan pasukan Rusia telah melancarkan 38 serangan dengan senjata akurat.
"Pada tanggal 5 hingga 11 Oktober, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan 38 serangan gabungan dengan senjata akurat, termasuk dengan rudal balistik hipersonik Kinzhal dan drone serang," demikian pernyataan Kemenhan Rusia.
Serangan itu menargetkan fasilitas minyak, gas, dan energi yang menyokong operasi industri militer Ukraina, dan juga infrastruktur pangkalan udara.
Rusia mengklaim serangan tersebut juga menghantam pabrik produksi dan gudang drone angkatan laut, gudang BBM, amunisi, dan tempat berkumpul sementara untuk pasukan Ukraina.
(Tribunnews/Febri)