Tolak Permintaan Israel, UNIFIL Tegaskan Tak Ingin Mundur: Keputusan Bulat untuk Tetap Bertahan
Juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Andrea Tenenti menegaskan pasukannya tak akan meninggalkan Lebanon Selatan meski ditekan Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Andrea Tenenti mengatakan bahwa Israel telah meminta pasukannya untuk meninggalkan Lebanon Selatan segera.
"Mereka meminta kami untuk mundur dari posisi di sepanjang Garis Biru atau hingga lima kilometer (tiga mil) dari Garis Biru," kata juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti kepada AFP, dikutip dari Al-Arabiya.
Namun dengan tegas Teneti mengatakan pasukannya tidak akan meninggalkan markas mereka dalam kondisi apapun.
“Namun ada keputusan bulat untuk tetap bertahan," tegasnya.
Teneti juga mengatakan bahwa bentrokan Hizbullah dan Israel juga sangat berdampak pada markasnya.
Pasalnya, markas UNIFIL mengalami banyak kerusakan akibat bentrok tersebut.
Ini juga mengganggu pasukan UNIFIL dalam melaksanakan tugasnya.
"Bekerja sangat sulit karena ada banyak kerusakan, bahkan di dalam pangkalan," kata Tenenti.
Terbaru, serangan Israel merusak beberapa kontainer milik UNIFIL.
"Baru tadi malam, di posisi pasukan penjaga perdamaian Ghana, tepat di luar, ledakan itu begitu kuat sehingga menghancurkan beberapa kontainer di dalamnya dengan sangat parah," katanya.
Meski begitu, Teneti juga khawatir apabila bentrokan kedua pihak ini akan meningkatkan ketegangan regional.
Baca juga: Bahas Operasi Israel di Lebanon, Menhan AS Tekankan Pentingnya Keselamatan Pasukan UNIFIL
"Ini berisiko segera berubah menjadi konflik regional dengan dampak bencana bagi semua orang," jelasnya.
Korban Luka Semakin Bertambah
Serangan Israel pada hari Sabtu yang menargetkan sekitar markas UNIFIL telah membuat penjaga perdamaian kelima terluka.
“Tadi malam, seorang pasukan penjaga perdamaian di markas besar UNIFIL” di Naqura “terkena tembakan akibat aktivitas militer yang sedang berlangsung di dekatnya... Kami belum mengetahui asal tembakan,” kata sebuah pernyataan.