Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Negara Turun Tangan, Kecam Serangan Israel yang Tewaskan Personel UNIFIL di Lebanon

40 negara, termasuk Indonesia melayangkan kecaman keras terhadap serangan Israel yang menargetkan pasukan UNIFIL

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in 40 Negara Turun Tangan, Kecam Serangan Israel yang Tewaskan Personel UNIFIL di Lebanon
X/Twitter
40 negara, termasuk Indonesia melayangkan kecaman keras terhadap serangan Israel buntut serangan brutal yang membuat 15 tentaranya UNIFIL mengalami luka, sementara 2 diantaranya dinyatakan tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 40 negara, termasuk Indonesia melayangkan kecaman keras terhadap serangan Israel  yang menargetkan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon.

Kecaman ini disampaikan puluhan negara setelah Pasukan Interim PBB di Lebanon yang dikenal dengan nama UNIFIL, menyebut sedikitnya 15 tentaranya terdampak serangan Israel.

Termasuk di antaranya lima tentara mereka yang dilaporkan mengalami luka-luka, sementara 2 lainnya tewas imbas serangan militer Israel.

"Kami mengutuk keras serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL," tegas pernyataan bersama yang di-posting ke media sosial X oleh misi Polandia untuk PBB.

“Tindakan seperti itu harus segera dihentikan dan harus diselidiki secara memadai,” imbuhnya.

Mengutip dari The Times Of Israel, adapun daftar negara anggota PBB yang mengecam serangan Israel di antaranya seperti Indonesia, Italia, dan India.

Disusul Ghana, Nepal, Malaysia, Spanyol, Prancis, China dan semua negara lainnya yang telah menyumbang beberapa ratus pasukan ke dalam pasukan tersebut.

Berita Rekomendasi

Tak hanya melayangkan kecaman, ke-40 negara kontributor juga menegaskan dukungan penuh terhadap misi dan kegiatan UNIFIL, yang tujuan utamanya membawa stabilitas dan perdamaian abadi di Lebanon Selatan serta di Timur Tengah.

“Kami mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk menghormati kehadiran UNIFIL, yang berarti kewajiban untuk menjamin keselamatan dan keamanan personilnya setiap saat,” bunyi pernyataan negara kontribusi PBB

Sekutu Israel Layangkan Kecaman

Senada dengan yang lainnya, Amerika Serikat (AS) turut mengecam rentetan serangan Israel yang menewaskan beberapa tentara Lebanon dan melukai sejumlah prajurit pasukan perdamaian PBB di perbatasan kedua negara.

Baca juga: Netanyahu Sebut UNIFIL Jadi Perisai Manusia bagi Hizbullah, Minta PBB Pindahkan dari Zona Berbahaya

Washington bahkan menyebut serangan udara yang dilakukan tentara Israel sebagai suatu tindakan yang "tidak bisa diterima".

"Kami telah memperjelas kepada pemerintah Israel bahwa hal ini tidak bisa diterima dan mendesak mereka untuk memberikan lebih banyak informasi detail," ucap pejabat pertahanan AS tersebut.

Kementerian Luar Negeri Prancis juga telah memanggil Duta Besar Israel di Paris untuk mengingatkan insiden yang melukai prajurit PBB di Lebanon merupakan 'pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan harus segera dihentikan'.

Kecaman juga datang dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dalam keterangan resminya mengutuk serangan Israel yang melukai pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

Menyebut serangan Israel sebagai sesuatu yang 'tidak bisa diterima' lantaran melanggar resolusi PBB.

Merespons ramainya kecaman yang dilayangkan ke negaranya, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menegaskan akan mengambil langkah untuk menghindari membahayakan pasukan perdamaian PBB.

Penegasan itu disampaikan Gallant saat berbincang via telepon dengan Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin pada Sabtu (12/10/2024) malam.

"IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) akan terus mengambil tindakan untuk menghindari membahayakan pasukan UNIFIL dan posisi pasukan penjaga perdamaian," ucap Gallant dalam pernyataannya setelah berbicara via telepon dengan Austin, seperti dilansir AFP.

Terpisah, IDF menjelaskan serangan yang menargetkan markas pasukan UNIFIL hingga mengakibatkan sejumlah personel pasukan perdamaian PBB mengalami luka-luka, dilakukan setelah mendeteksi ancaman Hizbullah di dekat pos UNIFIL.

IDF mengaku tidak sengaja melukai pasukan perdamaian dalam serangan itu.

Israel berdalih sebelum melakukan serangan pihaknya telah memberikan peringatan, meminta UNIFIL untuk mengungsi karena akan ada serangan di dekat lokasi tersebut.

"Para prajurit beroperasi di Lebanon selatan mengidentifikasi sebuah ancaman mendesak terhadap mereka. Para prajurit merespons dengan menembak ke arah ancaman itu," ujar IDF.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas