Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: 2 Serangan Mematikan Hizbullah dalam Sehari - Kelebihan Kheibar Shekan-2 Iran

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya serangan mematikan Hizbullah yang membuat Israel kesulitan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Populer Internasional: 2 Serangan Mematikan Hizbullah dalam Sehari - Kelebihan Kheibar Shekan-2 Iran
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya serangan mematikan Hizbullah yang membuat Israel kesulitan. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Kelompok Hizbullah melancarkan dua serangan mematikan ke Israel dalam sehari, kepala IDF mengakui serangan itu sulit dan menyakitkan.

Sementara itu, setelah AS mengirimkan sistem antirudal THAAD ke Israel, sejumlah ahli memperkirakan bahwa rudal Kheibar Shekan-2 milik Iran, mampu menembus sistem itu dengan mudah.

Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Dua Serangan Mematikan Hizbullah ke Israel dalam Sehari, Kepala IDF: Sulit dan Menyakitkan

Panglima Israel Herzi Halevi terlihat pada 13 Februari 2024
Panglima Israel Herzi Halevi terlihat pada 13 Februari 2024 (IDF)

Kelompok Hizbullah Lebanon, melancarkan dua serangan mematikan ke entitas Israel dalam sehari pada Minggu (13/10/2024).

Satu di antara dampak serangan Hizbullah itu disebut Herzi Halevi, Kepala Staf Umum Pasukan Pendudukan Israel (IDF), sebagai serangan yang menyakitkan.

Berbicara pada Senin (14/10/2024), Halevi mengatakan kalau serangan Hizbullah kemarin terhadap pangkalan pelatihan militer Brigade Golani dekat Haifa yang menewaskan sedikitnya empat tentara sejauh ini adalah "sulit dan menyakitkan".

BERITA REKOMENDASI

"Kami sedang berperang, dan serangan terhadap pangkalan pelatihan di garis depan merupakan hal yang sulit dan hasilnya menyakitkan," kata Halevi kepada para prajurit saat mengunjungi pangkalan pelatihan Brigade Golani yang diserang pada Minggu malam di wilayah Binyamina, sebelah selatan kota Haifa.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Kheibar Shekan-2 Iran Dinilai Mampu Kalahkan Sistem Antirudal THAAD, Ini Penjelasannya

Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Amerika Serikat dilaporkan mengerahkan salah satu sistem pertahanan rudal balistik tercanggihnya, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), ke Israel.

Pengerahan THAAD dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pertahanan rudal Israel sebagai persiapan menghadapi serangan rudal balistik Iran berskala besar, jika Israel menanggapi Operasi True Promise II.

Baca juga: Iran Sepenuhnya Siap Perang, AS Kirim Rudal THAAD dan Personel Tempur Bantu Israel

Pejabat Iran memperingatkan dengan tegas, provokasi lebih lanjut dari Israel dan para pendukungnya akan mengakibatkan "respons yang menghancurkan."

Banyak analis militer percaya, penempatan THAAD di wilayah pendudukan Israel menunjukkan sistem pertahanan udara Israel yang digembar-gemborkan, nyatanya tidak efektif terhadap rudal canggih Iran seperti yang disaksikan baru-baru ini.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Sinyal Balas Dendam, Iran Minta Israel Tanggung Jawab usai Bunuh Jenderal IRGC Abbas Nilforoushan

Kementerian Luar Negeri Iran meminta pertanggungjawaban Israel atas pembunuhan Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, Wakil Komandan Operasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang tewas bersama Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Jenazah Abbas Nilforoushan ditemukan pada Jumat (11/10/2024) malam, 14 hari setelah pembunuhannya di Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, Lebanon pada Jumat (27/9/2024).

Iran menganggap pembunuhan sebagai tindakan ilegal, dan tidak ada keraguan bahwa Iran akan menggunakan seluruh kemampuannya untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

“Pembunuhan pemimpin militer senior Iran ini adalah tindakan ilegal dan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan, dan Republik Islam Iran pasti akan meminta pertanggungjawaban rezim Zionis atas kejahatan ini," kata Kementerian Luar Negeri Iran, Minggu (13/10/2024), seperti diberitakan Al Arabiya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Iran Siap Perang Lawan Israel demi Gaza dan Lebanon: Kami Tak Takut, tapi Kami Tak Menginginkannya

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Anadolu/Middle East Monitor)

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, telah memperingatkan pihaknya siap menghadapi skenario apapun, termasuk perang, di tengah meningkatnya eskalasi di Asia Barat.

Aragchi memastikan Iran tak takut perang menghadapi Israel demi perdamaian di Gaza dan Lebanon, meski ia mengakui Republik Islam tidak menginginkan terjadinya konflik.

"Kami sepenuhnya siap menghadapi situasi perang (melawan Israel). Kami tidak takut perang, tapi (sebenarnya) kami tidak menginginkannya."

"Kami akan berjuang untuk perdamaian yang adil di Gaza dan Lebanon," ujar Aragchi dalam pernyataannya, Minggu (13/10/2024), selama konferensi pers di Baghdad dengan mitranya dari Irak, Fuad Hussein, dilansir IRNA.

Aragchi tiba di Irak pada Sabtu (12/10/2024), sebagai bagian dari lawatan regional yang difokuskan pada upaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza dan Lebanon.

Sebelumnya, Aragchi juga telah mengunjungi Lebanon, Suriah, dan Arab Saudi. Dari Irak, Aragchi akan melanjutkan lawatannya ke Oman.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas