Krisis Bantuan di Gaza Utara, PBB Sebut 85 Persen Akses Dihalangi Israel
PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza utara semakin memburuk. Israel menghalangi 85 persen akses bantuan untuk masuk Gaza utara.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza utara semakin memburuk.
Hal ini terjadi karena Israel meningkatkan operasinya di Gaza utara.
Sehingga ini semakin menghambat akses bantuan dan membuat warga Gaza utara semakin sulit untuk bertahan hidup.
Juru bicara sekjen PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa beberapa akses bantuan sempat disetujui oleh otoritas Israel pada awal bulan ini.
"Di seluruh Gaza, kurang dari sepertiga dari total 285 gerakan kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel selama dua minggu pertama bulan ini difasilitasi," kata Dujarric, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Dujarric mengatakan hanya satu dari 54 gerakan terkoordinasi yang difasilitasi oleh otoritas Israel di Gaza utara.
Sementara sebagian lainnya ditolak aksesnya oleh Israel.
"85 persen ditolak, sedangkan sisanya dihambat atau dibatalkan karena masalah keamanan atau logistik," jelasnya.
Dujarric menekankan bahwa saat ini Gaza utara sudah mulai kehabisan makanan.
"Hampir tidak ada lagi makanan yang tersisa untuk didistribusikan, akibat meningkatnya pengungsian paksa dari Gaza Utara ke provinsi Gaza," terangnya.
“Kelaparan menyebar dan semakin parah lagi,” katanya.
400.000 Warga Dipaksa Mengungsi
Baca juga: Euro-Med: Israel Gunakan Robot Jebakan untuk Hancurkan Rumah dan Tewaskan Warga di Gaza Utara
Israel juga mendesak seluruh warga di Gaza utara mengungsi.
Sekitar 400.000 warga Gaza Utara dipaksa mengungsi ke Selatan.
"Lebih dari 400.000 orang yang tetap tinggal di utara berada di bawah tekanan yang meningkat untuk pindah ke selatan," kata Wakil juru bicara PBB Farhan Haq.