Krisis Bantuan di Gaza Utara, PBB Sebut 85 Persen Akses Dihalangi Israel
PBB memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza utara semakin memburuk. Israel menghalangi 85 persen akses bantuan untuk masuk Gaza utara.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini memposting di X pribadinya bahwa serangan Israel ini menjebak ratusan ribu warga Gaza utara.
“Gaza Utara: Tak ada akhir bagi neraka. Setidaknya 400.000 orang terjebak di daerah tersebut," kata Lazzarini.
Ia mengatakan perintah evakuasi Israel baru-baru ini memaksa orang-orang untuk mengungsi lagi dan lagi, terutama dari Kamp Jabalia.
Baca juga: Warga Beit Lahia Gaza Utara: Saat Dunia Fokus ke Lebanon dan Iran, Israel Sedang Memusnahkan Jabalia
Namun banyak warga yang menolak perintah Israel.
“Banyak yang menolak karena mereka tahu betul bahwa tidak ada tempat di Gaza yang aman," jelasnya.
Penolakan juga diungkapkan oleh banyak warga Jabalia melalui sosial media mereka.
"Kami tidak akan pergi, kami mati, dan kami tidak akan pergi," tulis mereka, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Serangan Israel di Gaza Utara
Israel memulai serangan terbarunya di Gaza utara sekitar dua minggu lalu.
Mereka juga meminta seluruh warga di Gaza utara untuk meninggalkan wilayah tersebut dan bergerak ke Selatan, dikutip dari NPR.
Siapa pun yang telah mematuhi perintah itu selama perang tidak diizinkan untuk kembali.
Tidak hanya itu, Israel juga mengepung kamp pengungsi padat penduduk Jabalia di Gaza utara sejak 5 Oktober.
Warga sipil di Jabalia mengatakan serangan udara dari jet tempur dan pesawat nirawak telah menewaskan orang-orang di rumah mereka atau saat mereka mencoba melarikan diri.
Selama seminggu terakhir, serangan israel telah menewaskan 200 warga Gaza Utara.
Puluhan ribu keluarga masih terkepung di dalam kamp Jabalia.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan sekitar 400.000 orang terjebak di utara.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait PBB, Gaza Utara dan Konflik Palestina vs Israel