Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Mata-mata China Keluarkan Peringatan Ancaman Keamanan Siber dari Produk Intel

Chip raksasa semikonduktor AS tersebut menimbulkan ancaman kerentanan yang sering terjadi dan tingkat kegagalan yang tinggi.

Editor: willy Widianto
zoom-in Badan Mata-mata China Keluarkan Peringatan Ancaman Keamanan Siber dari Produk Intel
South China Morning Post
Badan mata-mata terkemuka China telah memperingatkan ancaman keamanan negara menyusul seruan kelompok keamanan siber China untuk meninjau produk Intel yang dijual di daratan. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Badan mata-mata terkemuka China telah memperingatkan ancaman keamanan negara menyusul seruan kelompok keamanan siber China untuk meninjau produk Intel yang dijual di daratan.

Baca juga: Personel CIA Mendarat di Lebanon, Meningkatkan Pengumpulan Intelijen untuk Mendukung Perang Israel

“Ancaman dan risiko keamanan siber menjadi semakin nyata, menyebar ke berbagai bidang seperti politik, ekonomi, budaya, masyarakat, ekologi, dan pertahanan nasional,” kata Kementerian Keamanan Negara (MSS) dalam sebuah artikel yang diposting di akun resmi WeChat pada hari Kamis(17/10/2024) dikutip dari South China Morning Post(SCMP). Seraya memperingatkan akan semakin intensnya perebutan dominasi dan kendali atas perkembangan dunia maya.

Artikel tersebut diterbitkan sehari setelah Asosiasi Keamanan Siber China (CSAC) menyerukan evaluasi ekstensif terhadap sistem Intel, dengan menuduh bahwa chip raksasa semikonduktor AS tersebut menimbulkan ancaman kerentanan yang sering terjadi dan tingkat kegagalan yang tinggi.

Dalam postingan WeChat pada hari Rabu, CSAC mengatakan unit pemrosesan pusat (CPU) Intel telah menunjukkan berbagai kerentanan, termasuk masalah yang menyebabkan kerusakan pada video game.

Asosiasi tersebut menyoroti beberapa kerentanan keamanan chip Intel dalam game seperti GhostRace, NativeBHI, dan Downfall yang menurutnya memungkinkan penyerang mengakses informasi sensitif melalui apa yang disebut kelemahan eksekusi spekulatif.

Baca juga: Kesaksian Eks Pegawai PT Timah, Dimarahi Bos Hingga Didatangi Intel Karena Telat Bayar Bijih Ilegal

CSAC juga mengkritik Intel karena lambatnya respons terhadap keluhan pelanggaran keamanan sebelumnya, dan berpotensi membuka pintu belakang rahasia yang dapat dieksploitasi untuk melancarkan serangan siber atau mengakses informasi tanpa izin pengguna.

CSAC didirikan pada tahun 2016 di bawah pengawasan Cyberspace Administration of China, pengawas internet China. Pada tahun 2016, pakar keamanan perangkat keras Damien Zammit mengatakan bahwa CPU Intel X86 menyertakan subsistem rahasia yang disebut Mesin Manajemen (ME), yang beroperasi sebagai inti terpisah di dalam CPU dan tidak dapat dinonaktifkan karena sifat kepemilikannya. 

Berita Rekomendasi

Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai implikasi keamanannya, kata CSAC. Peringatan CSAC datang ketika Beijing dan Washington masih terjebak dalam perang teknologi terkait manufaktur chip dan semikonduktor canggih.

Meskipun mendapat keuntungan besar di China, negara tersebut menyumbang 27 persen dari total pendapatan Intel sebesar US$54,2 miliar pada tahun 2023. "Intel terlibat dalam tindakan yang merugikan kepentingan dan keamanan nasional Tiongkok," klaim CSAC.

Baca juga: China Tertarik Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantura Jawa, Prabowo Terbang ke Beijing Usai Pelantikan

Intel mendapat manfaat dari Undang-Undang Chips dan Sains pemerintah AS dan secara aktif mengambil sikap menentang China mengenai apa yang disebut masalah Xinjiang mewajibkan pemasoknya untuk tidak menggunakan tenaga kerja dari wilayah paling barat atau membeli produk atau layanan dari sana. Perilaku tersebut, CSAC mencontohkan pepatah China mengambil mangkuk untuk dimakan, lalu menghancurkannya setelahnya.

“Kami menyarankan penilaian menyeluruh terhadap risiko keamanan siber yang ditimbulkan oleh produk Intel yang dijual di China untuk melindungi keamanan nasional dan hak-hak konsumen,” tulis CSAC dalam postingannya.

Pada hari Kamis, akun resmi WeChat China milik Intel memposting tanggapan atas tuduhan tersebut, tanpa mengacu pada CSAC.

Sebagai perusahaan multinasional yang beroperasi di China selama hampir 40 tahun, Intel secara ketat mematuhi undang-undang dan peraturan setempat.

Baca juga: Beredar Dokumen Bocor yang Diduga Berasal dari Komputer Bos Hamas Yahya Sinwar, Ternyata Palsu

“Intel selalu mengutamakan keamanan dan kualitas produk, secara aktif berkolaborasi dengan pelanggan dan industri untuk memastikan keamanan dan kualitas produknya. Kami akan menjaga komunikasi dengan otoritas terkait untuk mengklarifikasi segala kekhawatiran dan menegaskan kembali komitmen kuat kami terhadap keamanan dan kualitas produk,” kata postingan tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas