Kota Selidovo Terjepit: Pertahanan Ukraina di Ambang Kehancuran
Selidovo terjebak dalam kepungan, pasukan Ukraina bersiap mundur. Simak analisis lengkapnya!
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Rusia terus mengambil keuntungan dalam peperangan dengan Ukraina di Donetsk.
Dalam 24 jam terakhir kota di dekat Pokrovsk diperkirakan bakalan ditinggalkan oleh pasukan Volodymyr Zelensky.
Selidovo telah terkepung setengah lingkaran oleh pasukan Vladimir Putin, militer Ukraina terpaksa harus mundur.
"Jika musuh mendekati sungai dari Ostrovsky, maka logistik dapat terganggu, dan kemudian kita harus mundur ke suatu tempat, karena ini adalah bagian garis depan yang sangat penting," kata prajurit Kiev dengan panggilan Muchnoy dikutip dari Strana, Kamis (17/10/2024).
Baca juga: Pertempuran Sengit Perebutkan Pokrovsk, Depot Amunisi Rusia Dihancurkan
Jika musuh mendekati sungai dari Ostrovsky, maka logistik dapat terganggu, dan kemudian kita harus mundur ke suatu tempat, karena ini adalah bagian garis depan yang sangat penting.
Ia mengatakan, jika pasukan pendudukan berhasil menerobos jembatan di Kurakhovo, maka Maksimilianovka dapat runtuh.
Maksimilianovka adalah desa yang berdekatan dengan Selidovo dan Kurakhovo di wilayah barat Donetsk.
Prajurit Vladimir Putin kini tak terbendung di Kurakhovo dan terus mendesak pejuang Kiev. Jika ketiga kota kecil tersebut diambil alih, maka Rusia terus ke arah barat untuk menyerang Pokrovsk yang jaraknya sekitar 19 km barat daya Selidovo.
Analis militer Julian Repke dari surat kabar Jerman Bild mengatakan, Brigade ke-15 Garda Nasional "Kara-Dag" sebenarnya berhasil mempertahankan pertahanan di kota itu.
Namun unit-unit lainnya mengalami kekalahan di Selidovo. Oleh karena itu, para pejuang harus mundur untuk menghindari pengepungan.
Pejuang Aidar Stanislav Bunyatov membenarkan bahwa Rusia secara bertahap melewati kota itu, menjepitnya. Terkadang mereka diusir dari pinggiran kota.
Baca juga: Pasukan Rusia Telah Masuk ke Pokrovsk, Situasi Ugledar Memburuk
Menurut penilaiannya, daerah ini memiliki masalah yang sama dengan kerja sama yang umum terjadi pada Angkatan Bersenjata Ukraina pada umumnya.
Pasukan Rusia pertama-tama mencoba untuk memotong jalan raya Selidovo-Pokrovsk dan Selidovo-Kurakhovo. Di daerah jalan raya Pokrovsk, pertempuran sengit sedang berlangsung untuk merebut Lysovka, tempat Rusia telah masuk.
Dan Rusia tinggal sekitar satu kilometer lagi ke jalan Kurakhovskaya di selatan Selidovo.
"Pasukan musuh berusaha mengepung 'tumpukan sampah' itu, menguasainya, dan juga bergerak di sepanjang jalur kereta api dari selatan dan ke samping melalui perkebunan, ke jalan menuju Novodmitrovka," kata Muchnoy.
Menurut informasi publik Deep State, pasukan Rusia mulai mengepung Pokrovsk yang merupakan benteng Ukraina paling barat Donetsk.
Jika Selidovo dan Kurakhovo takluk oleh Rusia, maka fokus penyerangan pasukan pendudukan akan beralih ke Pokrovsk, kota industri yang menjadi pusat logistik militer Ukraina.
Pokrovsk menjadi benteng terakhir Donetsk, menurut informasi, saat ini dijaga lebih dari 10.000 pasukan Kiev.
Rusia sangat bernafsu menguasai kota ini karena Pokrovsk masih dijadikan pusat logistik. Jika ditaklukkan sebelum musim dingin, maka pasokan logistik militer ke wilayah lain di Donetsk bakalan terputus dan mudah diambil alih.
Sebelum tahun 2020, Pokrovsk menjadi salah satu kota penting di Ukraina. Saat itu populasinya sekitar 60.127 jiwa. Namun kini penduduknya telah mengungsi dan tinggal kurang dari setengahnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).