Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Khaled Meshaal, Pemimpin Sementara Hamas Gantikan Yahya Sinwar yang Diduga Dibunuh Israel

Berikut profil Khaled Meshaal yang disebut menjadi pemimpin sementara Hamas menggantikan Yahya Sinwar yang diklaim Israel telah terbunuh.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Profil Khaled Meshaal, Pemimpin Sementara Hamas Gantikan Yahya Sinwar yang Diduga Dibunuh Israel
Anadolu Agency
Khaled Meshaal. Dia disebut menjadi pemimpin sementara Hamas menggantikan Yahya Sinwar yang diklaim Israel telah berhasil dibunuh dalam suatu serangan di Gaza pada Kamis (16/10/2024). 

Contohnya pada tahun 1967, dia dan keluarganya pindah dari Silwad ke Kuwait setelah Tepi Barat diduduki oleh Israel dalam Perang Enam Hari.

Saat menetap di Kuwait, Meshaal tertarik pada aktivisme politik Islam dan memutuskan bergabung dengan cabang Palestina dari Ikhwanul Muslimin pada usia 15 tahun.

Lalu, pada tahun 1974, Meshaal memutuskan untuk berkuliah di Universitas Kuwait dan mempelajari fisika serta berpartisipasi dalam aktivisme Palestina.

Setelah lulus, Meshaal tetap tinggal di Kuwait dan mengajar fisika serta tetap aktif dalam gerakan Islam Palestina.

Akhirnya, dia berhenti mengajar pada tahun 1984 dan lebih memilih berfokus terhadap pembangunan jaringan layanan sosial Islam di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Meshaal pun bisa dikatakan sebagai salah satu pendiri Hamas karena tekadnya untuk menyaingi organisasi gerilya yaitu Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) seperti Fatah.

Lantas, Hamas pun berdiri pada tahun 1987 setelah menyatakan keberadaannya secara terbuka.

Berita Rekomendasi

Menjadi pentolan Hamas membuat Meshaal pernah mengalami percobaan pembunuhan oleh agensi intelijen Israel, Mossad pada 1997.

Dikutip dari Aljazeera, perintah untuk membunuh Meshaal tersebut langsung dari Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Adapun pembunuhan itu dimaksudkan untuk pembalasan atas pengeboman Pasar Mahane, Yehuda pada tahun 1997.

Percobaan pembunuhan itu dilakukan dengan cara dua agen Mossad membawa paspor Kanada palsu memasuki Yordania yang menjadi tempat tinggal Meshaal.

Baca juga: Hamas Belum Terkalahkan Meski Yahya Sinwar Tewas, Semua Komandan Cemas, Netanyahu Menunggu

Lantas, mereka menunggu di pintu masuk kantor Hamas di ibu kota Yordania, Amman.

Lalu, ketika Meshaal masuk ke kantornya, salah satu agen datang dari belakang dan melekatkan perangkat khusus ke telinga kirinya yang ditransmisikan racun reaksi cepat.

Namun, upaya tersebut gagal dan dua agen Mossad itu langsung ditangkap.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas