Ahli Nyatakan Sungai Yamuna yang Disucikan di India Mati Akibat Limbah Beracun
Pada hari Minggu (20/10/2024), seorang ahli lingkungan menyatakan bahwa Sungai Yamuna yang sakral di India telah “mati total”.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pada hari Minggu (20/10/2024), seorang ahli lingkungan menyatakan bahwa Sungai Yamuna yang sakral di India telah “mati total”.
Pernyataan ahli tersebut merujuk pada lanskap air yang tandus dan buih beracun yang menyelimuti permukaannya.
Sungai Yamuna, yang disucikan oleh umat Hindu di India, berada dalam kondisi yang buruk.
Keadaan Sungai Yamuna pun viral di berbagai media sosial.
Sejumlah video menunjukkan permukaan sungai yang ditutupi buih pekat dan berbusa, mencekik jantung ibu kota India.
Sungai Yamuna di Delhi telah tertutup lapisan buih putih tebal sejak hari Jumat (18/102024).
Situasi ini menimbulkan bahaya kesehatan bagi masyarakat, terutama menjelang musim perayaan.
Banyak orang menyoroti fenomena aneh tersebut, VOA melaporkan.
Para ahli dengan cepat mendesak pemerintah untuk mengatasi tingkat polusi di sungai dan mengambil tindakan cepat untuk mencegah krisis kesehatan masyarakat menjelang festival.
“Air Yamuna berwarna hitam sepanjang tahun, kecuali pada bulan-bulan ketika hujan turun,” kata Vimlendhu Jha, seorang aktivis lingkungan hidup India dan Direktur Eksekutif Sweccha India, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan pencemaran Sungai Yamuna.
Jha mengaitkan fenomena buih di sungai ini dengan pembuangan limbah industri dan limbah kota ke sungai tanpa pengolahan.
Sistem drainase kota, yang melepaskan limbah ke sungai, juga secara signifikan berkontribusi terhadap tingkat polusi yang mengkhawatirkan.
“Hampir 3.500 juta liter limbah dibuang ke sungai setiap harinya,” kata Jha.
“Ada juga asap, ada metana yang keluar dari sungai beberapa kali, sungai yang benar-benar mati tanpa kehidupan akuatik, dan tingkat bakteri koliform yang betul-betul tinggi,” imbuhnya.