Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hubungan Retak, Netanyahu Gugat Presiden Prancis Buntut Embargo Senjata Israel

Netanyahu mengancam akan segera  memulai proses hukum, menggugat Presiden Prancis Emmanuel Macron buntut embargo senjata Israel.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Hubungan Retak, Netanyahu Gugat Presiden Prancis Buntut Embargo Senjata Israel
X/Twitter
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menggugat Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mencegah perusahaan Israel memamerkan produk mereka di pameran @SalonEuronaval. 

Kecaman serupa juga dilontarkan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, Ia bahkan menuduh Prancis bertindak secara tak bersahabat.

"Tindakan Presiden Prancis Macron merupakan aib bagi bangsa Prancis dan nilai-nilai dunia bebas, yang ia klaim untuk dijunjung tinggi," imbuh Gallant.

Prancis Pernah Jadi Supplier Senjata Israel

Sebelum perang Timur Tengah pecah, Prancis sudah menjadi pemasok senjata untuk Israel.

Menurut laporan ekspor senjata bulan Juli 2023, yang disampaikan kepada Parlemen Prancis oleh Kementerian Pertahanan Prancis, negaranya telah memberikan 767 izin ekspor ke Israel sejak tahun 2015.

Selain itu, Prancis rata-rata menjual peralatan militer senilai 20 juta euro ke Israel setiap tahunnya.

Untuk memperkuat kerjasama, Prancis juga mengeluarkan izin ekspor ke Israel dengan total nilai 2,5 miliar euro selama periode 2014-2022, sebagaimana dikutip dari Anadolu.

Namun sejak 5 Oktober lalu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron memutuskan untuk menangguhkan pasokan senjatanya ke Israel.

Berita Rekomendasi

Penangguhan dilakukan usai 11 organisasi non-pemerintah di Paris, termasuk Amnesty International, meminta pengadilan untuk mengeluarkan instruksi penghentian penjualan senjata Prancis ke Israel.

Ini dilakukan dengan dalih bahwa senjata tersebut digunakan militer Israel untuk melawan warga sipil di Gaza dan melanggar hak asasi manusia.

“Saya kira prioritas hari ini adalah kembali ke solusi politik, bahwa kita berhenti mengirim senjata untuk berperang di Gaza," kata Macron, dikutip AFP.

"Prancis tidak mengirim apapun,” tegasnya.

Prancis sendiri menjadi salah satu negara di Eropa yang terus menyuarakan dukungan untuk kedaulatan Palestina. 

Presiden Perancis bahkan menyatakan kesiapannya untuk mengakui negara Palestina, seperti yang dilakukan beberapa negara Eropa lainnya. 

Tak hanya itu, Macron juga memerintahkan Israel menghentikan serangan ke Rafah, wilayah Gaza di dekat perbatasan dengan Mesir yang kini menjadi satu-satunya tempat berlindung warga Palestina di sana.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas