Polisi Jerman Tangkap Pria Terkait Rencana Serangan Kedubes Israel
Pria Libya diduga punya hubungan dengan kelompok militan Negara Islam (IS) hadir di pengadilan tertinggi Jerman pada hari Minggu (20/10/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
![Polisi Jerman Tangkap Pria Terkait Rencana Serangan Kedubes Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Sankt-Augustin-Jerman-barat.jpg)
"Lembaga-lembaga Israel sering menjadi incaran teroris," katanya kepada kantor berita dpa.
Ia lantas menambahkan bahwa perlindungan terhadap lokasi-lokasi seperti itu "sangat penting di masa-masa ketika anti-Semitisme fanatik dan kebencian terhadap Israel meningkat, dan ketika teror Islam mendapatkan pengikut baru."
Dikutip dari Ctvnews, Buschmann mengatakan, Jerman akan terus "melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk mencegah rencana-rencana berbahaya para pembenci Israel dan anti-Semit."
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser mengatakan melindungi lembaga-lembaga Yahudi dan Israel di Jerman adalah "sangat penting bagi kami."
Ia mengatakan penegak hukum bertindak dengan "kewaspadaan yang sangat tinggi" untuk mencegah dugaan "kekerasan Islamis, anti-Semit, dan anti-Israel."
Dubes Israel berterima kasih kepada pasukan keamanan
Duta Besar Israel untuk Jerman mengucapkan terima kasih kepada otoritas Jerman karena "menjamin keamanan kedutaan kami."
Duta Besar Ron Prosor mengatakan kepada dpa: "Antisemitisme Islam tidak hanya terbatas pada retorika yang penuh kebencian, tetapi juga mendukung terorisme global. Para karyawan di Kedutaan Besar Israel berada dalam bahaya tertentu karena mereka berada di garis depan diplomasi."
Israel membeli sebidang tanah tempat kedutaan sekarang berdiri di Berlin barat daya pada tahun 1998.
Kedutaan besar dan kediaman duta besar secara resmi diresmikan pada bulan Mei 2001 untuk menandai 53 tahun berdirinya Israel.
Pihak berwenang Jerman telah mencatat peningkatan tajam dalam jumlah insiden dan kejahatan anti-Semit sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan pembalasan Israel berikutnya di Gaza dan Lebanon sejak itu.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.