Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Makin Banyak IDF yang Alami Kerusakan Mental, Banyak IDF Tolak Perintah Kembali Perang di Gaza

Setelah setahun melakukan genosida di Gaza, semakin banyak tentara Israel yang diam-diam menolak perintah untuk kembali ke Jalur Gaza untuk berperang,

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Makin Banyak IDF yang Alami Kerusakan Mental, Banyak IDF Tolak Perintah Kembali Perang di Gaza
AFP/JACK GUEZ
Seorang tentara Israel menyandarkan kepalanya di laras senapan howitzer artileri gerak sendiri ketika tentara Israel mengambil posisi di dekat perbatasan dengan Gaza di Israel selatan pada 9 Oktober 2023. Terkejut dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayahnya, Israel yang berduka telah memperhitungkan lebih dari 1000 orang tewas dan melancarkan rentetan serangan di Gaza yang telah meningkatkan jumlah korban tewas di sana menjadi 493 menurut para pejabat Palestina. (JACK GUEZ / AFP) 

Makin Banyak IDF yang Alami Kerusakan Mental, Banyak IDF Tolak Perintah Kembali Perang di Gaza

TRIBUNNEWS.COM-  Setelah setahun melakukan genosida di Gaza, semakin banyak tentara Israel yang diam-diam menolak perintah untuk kembali ke Jalur Gaza untuk berperang, dengan mengatakan bahwa mereka tertekan, lelah, rusak secara psikologis, dan tidak termotivasi, menurut laporan majalah Ha-Makom yang diterbitkan pada tanggal 20 Oktober. 

Majalah yang berorientasi pada ultra-Ortodoks itu mewawancarai sejumlah tentara dan orang tua tentara yang menolak kembali ke Gaza. Ketika satu peleton yang terdiri dari 30 tentara dari Brigade Nahal baru-baru ini diperintahkan untuk memasuki Gaza untuk tugas terakhir dari beberapa tugas, hanya enam orang yang melapor untuk bertugas.

“Saya menyebutnya penolakan dan pemberontakan,” kata Inbal, ibu salah satu prajurit dalam peleton tersebut.

“Mereka kembali ke gedung yang sama yang telah mereka bersihkan, dan setiap kali menjebak mereka lagi. Mereka telah mengunjungi daerah Al-Zaytoun tiga kali. Mereka mengerti bahwa itu sia-sia dan tidak ada gunanya.”

Meski mereka hanya memiliki seperlima personel, komandan tetap bersikeras mereka memasuki Gaza.

“Karena mereka adalah tim kecil, mereka tidak bisa pergi menjalankan misi. Mereka hanya tinggal di sana dan menunggu waktu berlalu. Itu bahkan lebih tidak perlu.”

BERITA REKOMENDASI

 

 

 

 

 


 

 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas