Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Sebut Setop Serang Infrastruktur Energi Jadi Langkah Awal Hentikan Perang

Ukraina juga tak mau kalah, pasukan Volodymyr Zelensky melakukan pembalasan dengan menghancurkan fasilitas militer dan energi di wilayah Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Zelensky Sebut Setop Serang Infrastruktur Energi Jadi Langkah Awal Hentikan Perang
Strana
Ilustrasi PLTN Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr kembali mengungkapkan langkah-langkah untuk mengakhiri peperangan.

Menurutnya, penghentian serangan fasilitas dan infrastruktur energi kedua negara bisa dilakukan saat ini.

Rusia terus menekan Ukraina dengan menghancurkan fasilitas energi Ukraina, sehingga mengancam warganya pada musim salju beberapa bulan ke depan.

Baca juga: Insinyur Top Rudal Balistik Korea Utara Datangi Medan Perang Rusia-Ukraina di Donetsk

Ukraina juga tak mau kalah, pasukan Volodymyr Zelensky melakukan pembalasan dengan menghancurkan fasilitas militer dan energi di wilayah Rusia.

Media Barat, Financial Times mengabarkan, Zelensky mengungkapkan hal tersebut sementara pihak musuh yaitu Rusia sedang menggelar pertemuan BRICS di Kazan, Rusia.

"Kami melihat selama pertemuan puncak (perdamaian) pertama bahwa keputusan tentang keamanan energi dapat dibuat. Dengan kata lain: kami tidak menyerang infrastruktur energi mereka, mereka tidak menyerang infrastruktur kami. Dapatkah ini mengarah pada akhir fase panas perang? Saya kira begitu," de,ikian kata Zelensky dikutip dari media Barat tersebut.

Meski demikian, pernyataan tersebut masih diragukan kesungguhannya. Financial Times mengungkap, omongan Zelensky hanya sebagai sensasi.

Berita Rekomendasi

Sementara media Ukraina, Strana menyatakan, pernyataan Zelensky murni bersifat taktis dan terkait dengan pertemuan puncak BRICS yang saat ini berlangsung di Kazan, dan bukan dengan keinginan untuk benar-benar memulai negosiasi untuk mengakhiri perang dalam waktu dekat.

Bahaya yang mengancam Ukraina diungkap oleh pejabatnya sendiri dimana ia menyatakan Rusia telah merencanakan menghancurkan PLTN di Ukraina.

Meski hal itu belum diakui oleh Rusia, namun jika benar terjadi, maka akan menjadi bencana dan efeknya sangat besar dari yang terjadi saat ini.

Baca juga: Serangan Udara Rusia di Ukraina Tewaskan Sedikitnya 10 Warga Sipil, Presiden Zelensky Mencak-mencak

Tanpa gardu induk, pembangkit listrik tenaga nuklir tidak akan dapat menyalurkan listrik, dan karena itu akan terpaksa berhenti menghasilkan listrik. 

Dan energi nuklir menyediakan sebagian besar produksi listrik di Ukraina. Dan kekurangan tersebut tidak dapat ditutupi oleh impor dari UE, atau pembangkit listrik otonom, atau cara lain apa pun. Akan terjadi pemadaman listrik total dan jangka panjang. 

Itulah sebabnya otoritas Ukraina berusaha mencegah pukulan seperti itu dengan berbagai cara. Termasuk bekerja sama dengan negara-negara di belahan bumi selatan, terutama dengan Tiongkok dan India, yang para pemimpinnya kini telah tiba di Kazan untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS.

Ancaman Insiden Nuklir

Sebelumnya Ukraina mengeluarkan pernyataan jika Rusia mulai mengancam menghancurkan infrastruktur nuklir di Ukraina.

"Serangan Rusia terhadap gardu induk yang penting bagi pembangkit listrik tenaga nuklir mengancam keselamatan radiasi seluruh benua Eropa," tulis Kementerian Energi Ukraina di laman Facebook-nya.

Kementerian itu lalu meminta badan pengawas nuklir dunia (IAEA) untuk turun tangan memantau fasilitas tenaga nuklir di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas