10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas Saat Panglima Israel Pamer Kesuksesan
Dengan korban terbaru ini, jumlah total korban tewas Israel meningkat menjadi 10 dalam waktu 24 jam dalam perang dengan Hizbullah di Lebanon Selatan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
10 IDF Tewas dalam 24 Jam, Roket Hizbullah Bobol Galilea Saat Panglima Perang Israel Pamer Kesuksesan
TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel (IDF) mengumumkan pada Jumat (25/10/2024) malam kalau 5 tentara mereka tewas dalam pertempuran dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.
Mereka adalah seorang komandan kompi, dua perwira, dan dua prajurit.
Selain menewaskan lima prajurit Israel, bentrokan dengan pejuang Hizbullah juga membuat 20 personel IDF mengalami luka parah.
Baca juga: Hizbullah Mengganas, Peledak Ditemukan di Tel Aviv, Maskapai Inggris Ogah ke Israel
Media Ibrani melaporkan kalau para tentara Israel yang terluka dipindahkan dari front utara di Lebanon ke rumah sakit.
Dengan korban terbaru ini, jumlah total korban tewas Israel telah meningkat menjadi 10 dalam waktu 24 jam.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan 'Israel' mengumumkan jumlah korban tewas di antara personel militer dan keamanannya sejak 7 Oktober 2023, yang mengonfirmasi bahwa 890 tentara, perwira, dan personel keamanan telah tewas sejak awal agresi.
Roket Hizbullah Bobol Galilea Atas
Juga pada Jumat, media Israel melaporkan kalau sedikitnya enam tentara terluka setelah tembakan roket dari Lebanon yang menargetkan Shomera di Palestina yang diduduki Israel.
Menanggapi agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza dan Lebanon, Hizbullah melancarkan serangan roket intensif ke wilayah yang diduduki Israel.
Seorang koresponden RNTV melaporkan delapan orang terluka di Majd al-Krum di Galilea Atas wilayah pendudukan Israel akibat tembakan roket yang diluncurkan dari Lebanon.
Kepala IDF Pamer Kesuksesan
Kabar jatuhnya banyak korban personel IDF datang di saat Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi berbicara soal progress agresi militer darat pasukan Israel di Lebanon Selatan dan Gaza Utara.
Halevi memamerkan kalau dalam tiga minggu agresi darat, IDF dia klaim bisa memutus rantai komando Hizbullah meski pada kenyataannya, tidak ada satu pun wilayah Lebanon yang mereka kuasai hingga saat ini.
"Akhir dari konflik ini dapat dicapai di front utara dengan Lebanon setelah melenyapkan seluruh rantai komando Hizbullah," kata Herzi Halevi dilansir Khaberni, Jumat.