Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu: Hizbullah Berencana Serang Israel dengan Rudal dan Jeep dari Terowongan

Perdana Menteri Israel Netanyahu menuduh Hizbullah siapkan serangan besar-besaran ke Israel dengan rudal dan jeep dari terowongan bawah tanah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Netanyahu: Hizbullah Berencana Serang Israel dengan Rudal dan Jeep dari Terowongan
Instagram @b.netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hizbullah sedang menyiapkan serangan besar-besaran ke Israel dengan rudal, jeep, dan motor dari terowongan. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Hizbullah sedang menyiapkan serangan besar terhadap Israel.

Ia mengklaim serangan itu kemungkinan lebih besar dari Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

"Hizbullah berencana menyerang Israel dengan jip, sepeda motor, roket, dan dengan rudal melalui terowongan bawah tanah," kata Netanyahu dalam wawancara dengan surat kabar Prancis CNews dan Europe 1, Rabu (23/10/2024).

Menurut Netanyahu, jika rencana ini gagal dicegah maka dampaknya akan lebih besar daripada apa yang ditimbulkan oleh gerakan Hamas terhadap Israel.

“Ini akan menjadi serangan yang lebih besar daripada serangan tanggal 7 Oktober," klaimnya.

Perdana Menteri Israel itu juga mengklaim tentara Israel berhasil menemukan terowongan Hizbullah untuk persiapan serangan itu.

“Seratus hingga dua ratus meter dari perbatasan, kami menemukan terowongan yang sedang dipersiapkan untuk menyerang Israel," klaimnya.

Netanyahu Klaim Israel Temukan Senjata Rusia

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Figaro pada awal bulan ini bahwa tentara Israel menemukan peralatan militer canggih Rusia di gudang senjata Hizbullah.

Hizbullah belum menanggapi berita tersebut terkait klaim Netanyahu.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Baca juga: Netanyahu: Israel Temukan Senjata Modern Rusia di Markas Hizbullah Lebanon

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024), dengan dalih menargetkan Hizbullah.


Jumlah korban tewas di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, meningkat menjadi 2.574 dan korban luka lebih dari 12.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, Rabu (23/10/2024).

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.847 jiwa dan 100.544 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (24/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas