Intel Kiev: Polisi Rusia Hentikan Truk Sipil Berisi Pasukan Korut di Kursk
Meski telah dibantah Moskow tak mengerahkan pasukan asal Korut, namun Ukraina terus melaporkan aktivitas pasukan Pyongyang dalam peperangan Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Meski telah dibantah Moskow tak mengerahkan pasukan asal Korea Utara, namun Ukraina terus melaporkan aktivitas pasukan Pyongyang dalam peperangan Rusia.
Kali ini Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) melaporkan pasukan Korut tersebut sempat dihentikan oleh polisi Rusia yang berjaga-jaga di jalan raya Kursk-Voronezh.
Media Ukrainska Pravda melaporkan, pada Minggu (27/10/2024) pasukan Korut dikerahkan ke Kursk.
Baca juga: Otoritas Rusia Berhasil Menahan 18 Tentara Korea Utara yang Dilaporkan Meninggalkan Posnya di Kursk
Namun dalam perjalanan menuju garis depan, mereka yang diangkut menggunakan truk LamAZ dengan pelat sipil justru dihentikan oleh polisi Rusia.
"Pengemudi yang membawa bala bantuan Korea Utara di trailer tersebut tidak memiliki perintah tempur yang tepat," demikian tulis media asal Kiev itu.
DIU menjelaskan, dalam penyadapan rahasia tersebut perwira Brigade Infanteri Angkatan Laut Pengawal ke-810 dari pasukan pendudukan Rusia, yang akan menerima bala bantuan Korea Utara.
Sang perwira mencoba memastikan apakah truk yang dihentikan tersebut ada dalam neraca mereka dan mengapa pengemudi tersebut tidak memiliki dokumen yang diperlukan.
5.000 Pasukan Korut Dikerahkan ke Rusia
Ukraina terus memberikan update mengenai pengerahan pasukan Korut di Rusia. Sebelumnya The New York Times memberitakan, sebanyak 5.000 pasukan Pyongyang akan ditempatkan di Kursk.
Ke-5.000 pasukan itu disebut-sebut sebagai pasukan khusus dengan keahlian tertentu.
Media asal AS menyebutkan bahwa pasukan Korut pertama kali tiba di Rusia pada Rabu (23/10/2024) lalu. "Kemudian setiap harinya terus dikirim dari Pyongyang jumlahnya mencapai ribuan," demikian pemberitaan media tersebut.
Baca juga: Intel Kiev: Akan Bertempur di Kursk, 18 Tentara Korea Utara Sudah Desersi
Pasukan elit yang akan dikirim ke Kursk itu diangkut ke Rusia melalui jalur Vladivostok di timur jauh dengan pesawat angkut militer Ilyushin Il-76.
Sementara media Ukraina rbc.ua menyebutkan, intelijen Barat dan Korea Selatan memperkirakan sekitar 3.000 tentara Korea Utara telah berada di Rusia.
Intelijen Ukraina mengklaim bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 12.000 tentara ke Rusia. Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa tentara Korea Utara pertama akan tiba di zona pertempuran pada 27-28 Oktober.
Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan menerbitkan komunikasi yang disadap dari Rusia yang bersiap menerima tentara Korea Utara di wilayah Kursk.