Warga AS Jadi Spion Rusia 2 Tahun Beri Info Serangan Presisi Tinggi
Seorang warga Amerika Serikat terungkap menjadi agen mata-mata yang bekerja untuk Rusia di Donbass, Ukraina timur.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Seorang warga Amerika Serikat terungkap menjadi agen mata-mata yang bekerja untuk Rusia di Donbass, Ukraina timur.
Pria yang namanya diubah menjadi Kenneth M tersebut berhasil 'diselamatkan' oleh markas pertahanan 'Republik rakyat Donetsk' (DPR) atau militer Donetsk yang membela Rusia.
Dikutip dari media Ukraina, Strana, dinas khusus Rusia melakukan operasi khusus untuk mengevakuasi warga AS tersebut.
Baca juga: 4 Pesawat Nirawak Ukraina Ditembak Jatuh di Wilayah Lipetsk, Rusia
Oleh Rusia, pria ini dianggap sebagai sumber operasional yang sangat berharga. Dalam informasi yang diperoleh media tersebut, ia telah menjadi mata-mata Rusia dan bergerak di wilayah Donbass selama dua tahun.
Meski seorang warga negara AS, namun Kenneth dianggap memainkan peran kunci dalam mempersiapkan serangan terhadap desa Bogoyavlenka di arah Ugledar.
Namun akhirnya sepak terjangnya ketahuan sehingga menjadi buruan militer Ukraina dan diselamatkan di Bogoyavlenka.
Karena jasa-jasanya, Kenneth telah ditawari kewarganegaraan Rusia.
Media Rusia, TASS juga membenarkan hal itu.
"Layanan khusus Rusia bersama dengan unit-unit distrik militer Timur Kementerian Pertahanan Rusia melakukan operasi untuk mengevakuasi sumber operasi yang berharga," kata juru bicara militer DPR.
Menurut juru bicara tersebut, selama dua tahun operasi militer khusus tersebut, ia telah beroperasi di wilayah Ukraina untuk berbagi data pengintaian dengan pasukan Rusia agar memungkinkan serangan tepat sasaran terhadap musuh dan meminimalkan kerusakan pada infrastruktur sipil dan penduduk sipil.
Baca juga: Pulang dari KTT BRICS di Rusia, Menlu Sugiono Langsung Meluncur Ikut Pembekalan di Akmil Magelang
"Nyawa warga negara Amerika tersebut telah terbebas dari bahaya. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memberikan suaka politik dan kewarganegaraan Rusia kepada pria tersebut," tambah juru bicara tersebut.
Nasib Kenneth lebih baik dari mata-mata lainnya. Sebelumnya dikabarkan bahwa seorang spion Rusia lainnya justru mengalami nasib buruk.
Mata-mata tersebut ditembak oleh pasukan Vladimir Putin karena dikira agen Ukraina.
Warga negara AS yang bertempur untuk DPR tersebut ditembak karena dikira sebagai pengkhianat.
Istri mendiang menyatakan bahwa dia "menerima informasi yang dapat dipercaya dan terkonfirmasi" bahwa warga negara AS tersebut "ditahan dengan kejam" oleh pasukan Rusia dari Brigade Tank ke-5 di distrik Petrovsky, Donetsk.