Apa Itu UNRWA dan Mengapa Parlemen Israel Melarangnya?
Parlemen Israel atau The Knesset meloloskan sebuah RUU yang melarang UNRWA,Apa itu UNRWA? Mengapa parlemen Israel memilih untuk melarangnya?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di wilayah negara Palestina yang diduduki dilarang beroperasi setelah parlemen Israel alias The Knesset meloloskan sebuah rancangan undang-undang (RUU), Senin (28/10/2024).
Melalui RUU tersebut, Tel Aviv menetapkan UNRWA sebagai organisasi teroris.
Israel lantas memutuskan semua hubungan antara badan tersebut dan pemerintah Israel.
Voting di Parlemen Israel menyepakati dua undang-undang yang bertujuan memblokir aktivitas UNRWA di wilayah yang dikuasai rezim Zionis, termasuk Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza.
Undang-undang itu disahkan dengan dukungan dari partai-partai oposisi Israel seperti National Unity, Yisrael Beytenu, dan Yesh Atid.
Sementara itu, Partai Demokrat abstain.
Lalu apa itu UNRWA?
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) adalah badan pengungsi utama bagi warga Palestina dan beroperasi di seluruh Timur Tengah.
Awalnya didirikan pada tahun 1948 untuk mendukung 700.000 warga Palestina yang mengungsi dalam perang yang menyebabkan berdirinya Israel, dan menyediakan layanan pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan, dan layanan sosial, infrastruktur kamp, serta menjalankan tempat penampungan selama periode konflik.
Operasinya tersebar di Tepi Barat yang diduduki – termasuk Yerusalem Timur – dan Jalur Gaza, serta Suriah, Lebanon, dan Yordania.
Baca juga: Reaksi Dunia usai Israel Larang UNRWA, Dinilai Ganggu Stabilitas Regional
Lembaga ini sebagian besar didanai oleh sumbangan sukarela dari negara-negara anggota PBB, dan juga menerima sebagian dana langsung dari PBB.
Dengan mempekerjakan 30.000 warga Palestina, lembaga ini melayani hampir 6 juta pengungsi, termasuk di Gaza, di mana 1.476.706 warga Palestina terdaftar sebagai pengungsi di delapan kamp pengungsi Palestina, sementara di Tepi Barat, 800.000 terdaftar.
Selama konflik yang sedang terjadi di Gaza, hampir seluruh penduduk Gaza bergantung pada UNRWA untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, dan perlengkapan kebersihan.
Lebih dari 200 staf UNRWA telah tewas dalam serangan Israel selama perang yang berlangsung selama setahun.