Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Ingin Normalisasi Hubungan dengan Negara-negara Arab setelah Kalahkah Hamas dan Hizbullah

Benjamin Netanyahu berharap dapat mencapai kesepakatan damai dengan lebih banyak negara Arab, setelah perang melawan Hamas dan Hizbullah selesai.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Netanyahu Ingin Normalisasi Hubungan dengan Negara-negara Arab setelah Kalahkah Hamas dan Hizbullah
X
Perdana Menteri Israel Netanyahu selama kunjungannya di Lembah Yordan, Rabu (11/9/2024). - Benjamin Netanyahu berharap dapat mencapai kesepakatan damai dengan lebih banyak negara Arab, setelah perang melawan Hamas dan Hizbullah selesai. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada hari Senin (28/10/2024) bahwa ia berharap dapat mencapai kesepakatan damai dengan lebih banyak negara Arab, setelah perang melawan Hamas dan Hizbullah selesai, Reuters melaporkan.

"Sehari setelah Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan Hizbullah tidak lagi menguasai perbatasan utara kami, kami sedang menyusun rencana untuk menstabilkan kedua front tersebut,"

"Namun, hari berikutnya mencakup hal lain yang sangat penting," kata Netanyahu dalam pidatonya di parlemen.

"Saya bercita-cita untuk melanjutkan proses yang saya pimpin beberapa tahun lalu dalam penandatanganan Perjanjian Abraham yang bersejarah , dan mencapai perdamaian dengan lebih banyak negara Arab," katanya.

Israel, berdasarkan Perjanjian 2020 yang ditengahi AS, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab – Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Sejak saat itu, Israel, dengan dukungan AS, telah berupaya untuk mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi.

Riyadh mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan Negara Palestina.

Berita Rekomendasi

"Negara-negara ini, dan negara-negara lain, melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran," katanya. "Mereka bercita-cita, seperti kami, untuk Timur Tengah yang stabil, aman, dan makmur."

Negara Palestina

Dikutip dari Arab News, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Rabu (18/9/2024) kemarin menegaskan kalau Arab Saudi tidak akan mengakui Israel tanpa berdirinya negara Palestina.

"Kerajaan tidak akan menghentikan kerja kerasnya untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata MBS.

Laporan tersebut menjelaskan kalau MBS memutuskan agar Arab Saudi tidak menjalin kerja sama dengan Israel.

"Kami menegaskan bahwa Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu," kata putra mahkota.

Baca juga: Putin: Perang Gaza Harus Diakhiri dengan Berdirinya Negara Palestina

Ia juga memuji negara-negara yang telah mengakui negara Palestina sebagai perwujudan legitimasi internasional.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Kamis (26/9/2024), mengumumkan dibentuknya koalisi global untuk mendirikan negara Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas