Israel Kembali Bom Beit Lahiya setelah Habisi 93 Nyawa dalam Satu Serangan
Militer Israel kembali mengebom bangunan perumahan di Beit Lahiya, Gaza, setelah menewaskan 93 orang dalam satu serangan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel kembali mengebom bangunan perumahan di Beit Lahiya, Gaza, setelah menewaskan 93 orang dalam satu serangan.
Pengeboman Israel terbaru menghantam beberapa rumah milik keluarga Al Louh, menurut Pertahanan Sipil Palestina di Gaza.
Agresi tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina, Al Jazeera melaporkan.
Serangan itu terjadi kurang dari sehari setelah militer Israel mengebom gedung berlantai lima milik keluarga Abu Nasr di Beit Lahiya, menewaskan sedikitnya 93 orang dan melukai puluhan lainnya.
Badan kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan serangan terhadap rumah keluarga Abu Nasr merupakan salah satu dari tujuh "insiden yang menelan korban massal" di Gaza dalam seminggu terakhir saja.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 25 anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan serangan tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mengatakan pihaknya "terkejut" oleh pengeboman tersebut.
OHCHR menyebutnya sebagai salah satu serangan tunggal paling mematikan di Gaza dalam hampir tiga bulan.
Meningkatnya serangan udara dan darat Israel terhadap Beit Lahiya terjadi saat pengepungan di Gaza utara memasuki hari ke-26.
Militer Israel menyatakan pihaknya melancarkan serangan untuk menghentikan pejuang Hamas berkumpul kembali di wilayah utara.
Padahal pada awal tahun ini mengatakan bahwa mereka telah memusnahkan kelompok Palestina – yang memerintah Gaza – di wilayah tersebut.
Baca juga: Afrika Selatan Serahkan 750 Halaman Bukti Genosida oleh Israel di Gaza, Seharusnya Lebih dari Cukup
Menurut Pertahanan Sipil Palestina, lebih dari 100.000 orang masih terjebak di utara tanpa makanan dan air dan puluhan lainnya masih terkubur di reruntuhan rumah yang dibom.
Petugas penyelamat tidak dapat menjangkau mereka karena pengepungan dan serangan Israel yang terus berlanjut.