Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lenyapkan Komandan Pasukan Radwan Hizbullah, Jet F-16I Viper Israel Bawa Rudal Istimewa

Israel membunuh Deputi Komandan Pasukan Radwan Hizbullah, Mustafa Ahmad Shahdi. Shahdi disbeut-sebut memimpin pasukan dalam misi Menaklukkan Galilea

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lenyapkan Komandan Pasukan Radwan Hizbullah, Jet F-16I Viper Israel Bawa Rudal Istimewa
tangkap layar BM
Tangkap layar video jet tempur F-16I Israel -yang dikenal dengan sebutan viper- dilengkapi dengan empat rudal Rampage Stand-Off. Rudal jarak jauh ini merupakan pengembangan jenis rudal artileri darat yang kini bisa diluncurkan lewat platform jet tempur 

Lenyapkan Komandan Pasukan Radwan Hizbullah, Jet F-16I Viper Israel Bawa Rudal Istimewa

TRIBUNNEWS.COM - Pengumuman oleh Angkatan Udara Israel (IAF) mengenai pelenyapan Deputi Komandan Pasukan Radwan Hizbullah, Mustafa Ahmad Shahdi disertai penampakan terbaru persenjataan canggih yang dimiliki Israel.

Dalam pengumuman itu, Israel menampilkan video jet tempur F-16I Israel -yang dikenal dengan sebutan viper- dilengkapi dengan empat rudal Rampage Stand-Off.

Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari Kota-Kota di Lebanon Selatan, Agresi Darat IDF Selesai, Hizbullah Menang?

Apa yang istimewa dari video tersebut adalah, Rampage adalah rudal artileri jarak jauh yang biasanya dipasang di sistem persenjataan berbasis darat.

Jika rudal Rampage ini mampu diluncurkan dalam platform jet tempur, para pengamat militer menilai hal ini sebagai terobosan baru yang menggambarkan superioritas angkatan udara Israel.

Namun, masih belum jelas apakah rudal Rampage benar-benar digunakan dalam operasi khusus Israel ini.

"Pengembangan rudal Rampage Stand-Off dipahami sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Israel untuk menyerang target strategis penting dari jarak jauh. Motivasi utama di balik penciptaan rudal Rampage adalah perlunya amunisi presisi yang dapat melibatkan target yang terletak pada jarak yang signifikan tanpa mengekspos pesawat ke ancaman dari sistem pertahanan udara musuh," kata ulasan situs militer BM, Kamis (31/10/2024).

BERITA REKOMENDASI

Dijelaskan, pengembangan rudal Rampage dari senjata artileri untuk bisa diluncurkan dari platform lain dimulai pada awal 2010, terinspirasi dari kinerja operasional yang sukses dari roket artileri berpemandu EXTRA [Extended Range Artillery]. 

Dalam bangun-rancang pengembangannya, rampage difokuskan sebagai rudal yang diluncurkan dari udara.

Rampage dapat diintegrasikan ke dalam berbagai pesawat tempur, termasuk F-16. 

Proses pengembangan difokuskan pada refining navigasi dan sistem kontrol, serta menggabungkan sensor penargetan canggih.

"Rampage menjalani pengujian penerbangan ekstensif yang dimulai pada pertengahan 2010, di mana ia menunjukkan akurasi yang mengesankan terhadap berbagai target, termasuk posisi yang diperkaya dan instalasi seluler," kata ulasan tersebut.


Tes juga dilakukan untuk menilai ketahanan rudal terhadap sistem pertahanan udara musuh, memastikan efisiensi maksimum dan keselamatan bagi pesawat yang menyebarkannya.

Berukuran sekitar empat meter dengan diameter dan 0,6 meter, Rampage adalah senjata yang kompak dan lincah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas