Korban Tewas Badai Kristin di Filipina Tembus 150 Orang, 29 Hilang dan 115 Luka-luka
Korban tewas, luka maupun hilang akibat terjangan Badai Kristin yang melanda Filipina terus bertambah.
Penulis: Choirul Arifin
Korban Tewas Badai Kristin di Filipina Tembus 150 Orang, 29 Hilang, 115 Luka
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Korban tewas, luka maupun hilang akibat terjangan Badai Kristin yang melanda Filipina terus bertambah.
Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional (NDRRMC) pada hari Kamis, 31 Oktober 2024, mengatakan jumlah korban tewas yang dilaporkan akibat Badai Tropis Parah Kristine dan Topan Super Leon telah meningkat menjadi 150 orang.
Sekitar 29 orang lainnya dilaporkan hilang dan 115 lainnya luka-luka.
Menurut Manila Times, Badai Kristine dan Topan Super Leon telah mengakibatkan kerugian bagi 7.494.023 orang di Filipina atau 1.892.226 keluarga yang tersebar di 17 wilayah.
Sebagian besar dari mereka berada di wilayah Bicol sebanyak dengan 2.684.154 jiwa, diikuti oleh wilayah Luzon Tengah dengan 1.092.750 jiwa dan Calabarzon dengan 752.793 jiwa.
Banjir dan tanah longsor telah dilaporkan terjadi di wilayah yang terkena dampak, dan 150.511 rumah rusak – 10.940 di antaranya rusak total.
NDRRMC mengatakan kerusakan infrastruktur dipatok sebesar P6,39 miliar dan pertanian sebesar P2,87 miliar. Kerusakan sebesar P32,62 juta terjadi pada fasilitas irigasi.
Sementara itu, permasalahan pasokan listrik, pasokan air, dan layanan jalur komunikasi masih terjadi di banyak daerah.
NDRRMC juga mengatakan sejauh ini bantuan senilai 895.658.723 juta Peso telah disalurkan Pemerintah Filipina kepada para korban.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. meyakinkan masyarakat pada hari Kamis bahwa pemerintah "dengan cakap menangani semua upaya penanggulangan bencana" dan "tetap memegang kendali penuh" dalam menangani dan menyediakan kebutuhan semua orang yang terkena dampak serangan Badai Tropis Parah Kristine dan Topan Leon.
Pernyataan Marcos ini disampaikan menyusul arahannya kepada semua lembaga terkait untuk memastikan distribusi pasokan penting yang berkelanjutan guna mencegah wabah penyakit dan memenuhi kebutuhan mendesak penduduk yang terkena dampak.
“Sumber daya dan personel kami mungkin terkuras akibat dampak topan di berbagai bidang. Namun demikian, kami memiliki aset yang cukup untuk memitigasi dampak terburuk, pulih dari reruntuhan, dan membangun kembali lebih kuat dari sebelumnya,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Upaya bantuan dan pemulihan terus dilakukan di daerah-daerah yang terkena dampak Topan Kristine, sementara persiapan untuk menghadapi Topan Leon semakin ditingkatkan,” tambahnya.
Baca juga: Topan Yagi tewaskan lebih dari 200 orang di Myanmar dan ratusan lainnya di Vietnam