TRIBUNNEWS.COM - Seiring hitungan mundur menuju pemilu mencapai tahap akhir, ketegangan di antara para kandidat presiden kian memuncak, terutama di negara-negara bagian kunci seperti Wisconsin dan Pennsylvania. 

Karena tensi tinggi di pertarungan Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, kedua pasang calon pemimpin tertinggi di negeri Paman Sam ini kerap kali membuat kegaduhan dengan pernyataannya.

Kegaduhan ini pun kembali terjadi menyusul ucapan kontroversial Cawapres dari Partai Demokrat, Tim Walz pada Jumat (1/11/2024).

Dalam sebuah acara kampanye di Detroit, sosok pendamping Kamala Harris ini menimbulkan kontroversi dengan menuding Elon Musk sebagai "pria gay".

Dikutip dari New York Post, Ucapan kontroversial itu terjadi saat dirinya tengah membahas para miliarder dan pengaruh mereka dalam kehidupan rakyat Amerika.

Di pidatonya tersebut, Walz pun menyeret nama Elon Musk sebagai contoh miliarder yang mengakali pajak.

Saat membahas Musk, Walz pun menyebut sosok pemilik perusahaan Tesla tersebut dengan kata ganti "Pria Gay".

Sontak ucapan Walz tersebut menuai kritik keras dari aktivis dan penggiat LGBTQ+ karena menggunakan unsur 'Gay' sebagai hinaan yang merendahkan.

Mendengar pidato kontroversial Walz tersebut, Musk yang selama ini aktif mendukung Donald Trump pun ikut buka suara.

Sosok pemilik media sosial X ini mengaku tak mau ambil pusing dengan komentar Walz yang menuai kritik dari kaum LGBTQ+ tersebut.

"Saya tidak keberatan disebut gay, sejujurnya," ujar pemilik Tesla tersebut melalui X.

Baca juga: Pilpres AS: Bagaimana Pandangan Kamala Harris dan Donald Trump soal Isu Palestina, Israel, dan Iran?

Hingga berita ini diturunkan, tim kampanye Harris-Walz belum mau memberikan tanggapan terkait kontroversi pernyataan "Elon Musk Gay" tersebut.

Sementara itu, Kamala Harris sepertinya lebih fokus dalam memeriahkan acara kampanyenya di Milwaukee.

Kampanye Kamala Harris tersebut dihadiri sejumlah artis papan atas AS seperti Cardi B, Glorilla, Flo Milli, dan lainnya.