Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Pasukan Ukraina, Dokter dan Operator Rudal Patriot Dikirim ke Garis Depan Angkat Senjata

Politisi Ukraina Mariana Bezuglaya mengkritik keras pola perekrutan militer negaranya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Krisis Pasukan Ukraina, Dokter dan Operator Rudal Patriot Dikirim ke Garis Depan Angkat Senjata
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Pasukan Ukraina di garis depan 

 


TRIBUNNEWS.COM -- Politisi Ukraina Mariana Bezuglaya mengkritik keras pola perekrutan militer negaranya.

Pasalnya, karena sangat kekurangan jumlah personel, militer Kiev malah memasukkan para dokter dan operator serta teknisi rudal Patriot untuk berjuang di garis depan.

Wakil parlemen dari Partai Hamba Rakyat yang dikenal vokal tersebut mengatakan bahwa sejatinya dokter akan bertugas di belakang untuk menjamin kesehatan, sementara operator dan teknisi Patriot mengoperasikan rudal tersebut untuk menyerang Rusia.

Baca juga: AS Pertimbangkan Tawaran Sekutu NATO untuk Menembak Jatuh Rudal Rusia di Atas Langit Ukraina

Akan tetapi kini mereka justru diperintahkan untuk angkat senjata berperang sebagai pasukan infanteri.

Media Kiev, Strana mengabarkan, mereka diam-diam akan dikirim ke garis depan. 

"Kepala Angkatan Medis Angkatan Bersenjata Ukraina, Anatoliy Kazmirchuk, memerintahkan agar tenaga medis dikirim ke unit infanteri "secara rahasia" mulai hari Senin (4/11/2024)," kata Bezulglaya dalam unggahannya di medsos.

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya surat perintah bertempur bagi para dokter sedang dipersiapkan.

Sedangkan dari pertahanan udara, para teknisi pesawat dan operator rudal Patriot serta kru artileri telah diambil dan dikerahkan ke front peperangan. 

Kualitas Rendah

Wakil Komandan Brigade Serbu Ketiga Angkatan Bersenjata Ukraina Maksym Zhorin mengkritik dengan pola mobilisasi militer Kiev.

Menurutnya, selain terbilang sedikit, pasukan-pasukan yang baru tersbentuk tersebut berkualitas rendah.

Zhorin mengatakan, sekarang sulit menemukan brigade dengan jumlah lebih dari 40 persen.

Baca juga: Zelensky: Sekutu Ukraina Banyak Omong saat Korea Utara Bantu Rusia, Aksinya Nol


"Sementara unit-uit baru yang terbentuk hanya memiliki prajurit yang takmemiliki pengalaman tempur, tidak punya perwira dan kekurangan senjata sejak dari awal," kata Zhorin dikutip dari Strana.

Ia mengeluhkan prajurit baru tersebut tak mampu melakukan misi tempur pada level normal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas