Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Pasukan Ukraina, Dokter dan Operator Rudal Patriot Dikirim ke Garis Depan Angkat Senjata

Politisi Ukraina Mariana Bezuglaya mengkritik keras pola perekrutan militer negaranya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Krisis Pasukan Ukraina, Dokter dan Operator Rudal Patriot Dikirim ke Garis Depan Angkat Senjata
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
Pasukan Ukraina di garis depan 

Saat mereka dipindahkan ke brigade lain, jelasnya, prajurit tersebut hanya menciptakan masalah baru, karena sulit untuk mengelolanya. 

Banyak yang Desersi

Wakil Ketua Verkhovna Rada (parlemen Ukraina) Anna Skorokhod mengatakan lebih dari 100.000 pasukan Ukraina telah desersi sejak perang melawan Rusia.

"Pengabaian unit yang tidak sah, desersi - saya tidak akan menyebutkan jumlahnya, tetapi saya akan mengatakan - lebih dari 100.000," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran YouTube Novosti Live dikutip dari TASS, Rabu (30/10/2024).

Ketua Mahkamah Agung Ukraina juga mengatakan ada kecenderungan militer Ukraina untuk meninggalkan tugas mereka.

"Kami belum menganalisis datanya, jadi saya tidak dapat memberikan angka spesifik, tetapi ada tren signifikan terhadap peningkatan ketidakhadiran yang tidak sah dari unit militer," kata Kravchenko dikutip dari kantor berita negara Ukrinform, Rabu (30/10/2024).

Ia mengatakan masalah desersi tersebut menjadi semakin memprihatinkan bagi militer negaranya.

Sebelumnya, Financial Times menyalahkan tentara mobilisasi yang di bawah standar militer. Mereka dianggap sangat tidak terampil dan penakut, sehingga sangat merugikan kesatuannya sendiri.

Berita Rekomendasi

Para komandan memperkirakan bahwa 50 hingga 70 persen pasukan infanteri baru tewas atau terluka dalam beberapa hari setelah memulai rotasi pertama mereka.

"Ketika orang-orang baru tersebut tiba di posisi, banyak dari mereka melarikan diri saat ledakan granat pertama," kata seorang wakil komandan di brigade mekanis ke-72 Ukraina yang bertempur di dekat kota Vuhledar di timur, benteng utama yang coba dikepung Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas